Selasa, 30 November 2010

asma SAYYID ABDUL JABBAR ABDUL KARIM

ASMA SAYYID ABDUL
JABBAR
ABDUL KARIM 10 Votes Wong Djowo
nozzle_bikes@yahoo.com

Salam Pamuji Rahayu
dalem kangmas ki
wongalus lan ki bengawan
chandu lan poro pini sepuh
sedulur sedoyo sing
kawulo tresna ni.

Ijazah :
Ku Ijazahkan Asma sayyid
Abdul Jabbar Abdul Karim
atas haq Allah dan Ijin
Allah secara sempurna.
Jawab : Qabiltu (Tahan Napas ucap Aliif Laam
Laam Haa 7x dan kirim
Alfatihah ke sayyid Abdul
Jabbar Abdul Karim)

Salam persaudaraan
kepada seluruh sedulurku,
ijinkan saya berbagi
kembali setetes ilmu dari
lautan ilmu yang dimiliki
Allah SWT. semoga bisa menjadikan amalan
bermanfaat dalam rangka
menuju Ridho Allah SWT.
Asma ini di ajarkan
langsung oleh Rijalul
ghoib Sayyid Abdul Jabbar Abdul Al Karim dibukit
Jabal Nur dengan Astral.
Disebuah gua yang sepi
dan tenang layaknya
sebuah Masjid dan penuh
dengan Jama ’ahnya. Dahulu ini adalah Asma
yang pernah di gunakan
oleh The Great Alexander
ketika mengekspansi
eropa. Dimana Iskandar
Agung juga mengakui kenabian Ibrahim pada
saat itu, Wallahu ‘alam.

Berikut Asma Sayyid
Abdul Jabbar Abdul
Karim :
Tawasul :
- Illa Hadaratin Mustofa Nabiyyuna Muhammad SAW Al Fatihah

- Salamun ‘alaika Yaa Ahlul Baiti Samawaati Wa
Bil Khususan Ummul Jami
Malaikatul Muqorrobin
Qorribin As samawaati
Malaikatul Jibril AS Al
Fatihah

- Salamun ‘alaika Yaa Jami Nabiyulloh wa Waliyulloh
wa Sahilihin Fil Ardhi Al
Fatihah

- Salamun ‘alaika Yaa Jami Rijalul Al Ghoibi Wabil
Khususon Ar rijalul Ghoibi
Assayyid Abdul Jabbar
Abdul Karim Al Fatihah.

- Illa Hadaratin Al Fatihah
ruuhi Man Ajzani Wong Djowo

- Illa Hadaratin Al FAtihah
Abii Wa Umii Al FAtihah

- Iilla Hadaratin (Diri
sendiri)

- Illa Hadaratin Al Fatihah Minal Muslimin Wal
Muslimaat Mukminin Wal
Mukminaati Al Ahyai
Minhum Wal Amwaat

Asma sayyid Abdul Jabbar
Abdul Karim :
Kunci Sebelum Membaca
Asma ( Aliif Laam Laam
Haaa Tahan napas di dada 7
x pernafasan)

Kalimat Pertama :
DZUL QUWWATIN ALIYYIL
ADHIIM
(dibaca 1000x atau
hingga hati merasa ridho
dan ikhlas) Selama 7
malam

Kalimat Kedua :
DZUL QUWWATIH AZZIZIL
ADHIIM (dibaca 1000x atau
hingga hati merasa ridho
dan ikhlas) Selama 7
malam

Kalimat Ketiga :
INNA QUWWATAH AZZIZIL
HAKIIIM (dibaca 1000x
atau hingga hati merasa
ridho dan ikhlas) Selama 7
malam

Kalimat Keempat :
BII BARRAKALLAHU INNA
QUWWATAH AZIZZIL
ADHIIM (dibaca 1000x atau
hingga hati merasa ridho
dan ikhlas) Selama 7
malam

Syarat Laku : silahkan di
tempat yang hening dan
bersih atau dirumah pun
tak masalah asal bisa buat
bertafakkur. Dalam zikir
jgn tergesa2 resapilah dengan bertafakuur
kebesaran Allah dan jauhi
niyat2 diluar dari pada itu.

Pantangan : Jgn MOLIMO Untuk khasiatnya silahkan
di gali sendiri lebih dalam
lagi karena semuanya atas
ijin dan kehendak Allah
SWT semata semuanya
karomah atas ijin NYA semata. Demikian Asma ini semoga
bermanfaat bagi
sedulurku semua, Bila ada
dari diriku yang salah
maka tinggalkanlah bila
ada yang bermanfaat maka petiklah, aku
bukanlah seorang
pengamal aku hanya
seorang pejalan yang
berjalan menyusuri
kehidupan mencari setetes embun ridho Allah yang
menyejukkan. @@@

Senin, 29 November 2010

1001 manfaat ASR

KI NURJATI Ni deh ane share beberapa dari
manfaat ASR. Karena selama
ini menurut ane belum pernah
sekalipun di share oleh
master2 ASR di forsup secara
terbuka 1. Pengasihan Umum : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas pada kedua
telapak tangan, kemudian
tiupkan dan diusapkan ke
wajah. 2. Pengasihan Khusus : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar
rumah, sambil menghadap
rumah orang yang dituju.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 10 kali,
bayangkan / terawanglah
wajah orang tersebut, lalu
tiupkan. Ulangi amalan ini
selama 3 hari hingga berhasil
dengan sempurna. Dan ketika akan bertemu dengan orang
tersebut, bacalah kembali
Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 3. Keberanian Luar Biasa :
Setiap akan berhadapan
dengan musuh atau ketika
akan mau keluar rumah,
bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas. 4. Pelarisan Usaha Apa Saja :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada pasir atau gula pasir, lalu
tiupkan. Kemudian
terbarkanlah pasir atau gula
pasir tersebut didepan tempat
usaha. 5. Kewibawaan Tingkat
Tinggi : Setiap akan berangkat
bepergian kemana saja,
bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas. 6. Meredam Amarah
Seseorang : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah,
sambil menghadap rumah
orang yang dituju. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 10 kali,
bayangkan / terawanglah
wajah orang tersebut, lalu
tiupkan. Dan ketika akan
bertemu dengan orang
tersebut, baca kembali Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 7. Kekuatan Pukulan Tangan :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas pada
kedua telapak tangan,
kemudian tiupkan dan
pukulkanlah kearah musuh
atau benda keras. 8. Menghancurkan Benda
Keras : Asma ’ dibaca sebanyak 7 kali sambil menahan nafas,
lalu ditiupkan ke arah benda
keras yang akan dihancurkan
tersebut. 9. Kebal Pukulan Tangan Dan
Benda Tumpul : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas. 10. Mengusir Musuh Lewat
Bentakan : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu bentaklah
musuh atau lawan tersebut. 11. Terlihat Seperti Raksasa
Ketika Akan Dikeroyok :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas,
kemudian tiupkan ke arah
musuh yang hendak
mengeroyok atau
mengepung. 12. Menghentikan Pendarahan
Pada Luka : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke daerah tubuh yang luka
atau berdarah. 13. Mendapatkan Pinjaman
Uang : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah, sambil
menghadap rumah orang
yang dituju. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 10 kali, bayangkan /
terawanglah wajah orang
tersebut, lalu tiupkan. Dan
ketika akan bertemu dengan
orang tersebut, baca kembali
Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 14. Memudahkan Seseorang
Sakratul Maut : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas
air putih. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air putih
tersebut. Kemudian
teteskanlah air putih itu secara
perlahan – lahan pada mulut orang yang sulit meninggal
atau sakratul maut tersebut. 15. Naik Kendaraan Umum
Tanpa Bayar (Saat Terdesak) :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas pada
kedua telapak tangan,
kemudian tiupkan dan
usapkan ke tubuh serta
wajah. Lalu bacalah kembali
Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah kondektur atau supir
kendaraan umum tersebut. 16. Menambah Kekuatan Fisik :
Setiap akan mau melakukan
pekerjaan bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas pada segelas
air putih, lalu tiupkan dan
minumlah hingga habis. 17. Menambah Keampuhan
Ilmu : Setiap selesai sholat
fardhu, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali. 18. Melumpuhkan Ilmu
Kesaktian : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah musuh yang punya
ilmu kesaktian tersebut. 19. Selamat Dari Razia
Petugas : Setiap akan
berangkat bepergian kemana
saja, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali. Dan jika bertemu
dengan razia Polisi atau
petugas keamanan lainnya,
bacalah kembali Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, kemudian
tiupkan ke arah para petugas
razia tersebut. 20. Selamat Dari Serangan
Senjata Tajam, Senjata Api
Dan Bom : Setiap akan
berangkat bepergian kemana
saja, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali. 21. Selamat Dari Kecelakaan
Darat, Laut Dan Udara : Setiap
akan berangkat bepergian
kemana saja, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali. 22. Menundukkan Musuh :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah, sambil
menghadap rumah orang
yang dituju. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 10 kali, bayangkan /
terawanglah wajah orang
tersebut, lalu tiupkan. Dan
ketika akan bertemu dengan
orang tersebut, baca kembali
Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 23. Menagih Hutang Dan
Pinjaman : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah,
sambil menghadap rumah
orang yang dituju. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 10 kali,
bayangkan / terawanglah
wajah orang tersebut, lalu
tiupkan. Dan ketika akan
bertemu dengan orang
tersebut, baca kembali Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 24. Meluluhkan Hati
Seseorang : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah,
sambil menghadap rumah
orang yang dituju. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 10 kali,
bayangkan / terawanglah
wajah orang tersebut, lalu
tiupkan. Dan ketika akan
bertemu dengan orang
tersebut, baca kembali Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 25. Menetralisir Tempat
Angker : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada garam
dan pasir. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke garam dan
pasir tersebut. Kemudian
tebarkanlah garam dan pasir
tersebut ke sekeliling atau ke
seluruh lokasi yang hendak
dinetralkan. 26. Menetralisir Tempat Yang
Dipasangi Sihir : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada garam
dan pasir. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke garam dan
pasir tersebut. Kemudian
tebarkanlah garam dan pasir
tersebut ke sekeliling atau ke
seluruh lokasi yang hendak
dinetralkan. 27. Menangkal Sihir Dan Ilmu
Hitam : Setiap akan berangkat
bepergian kemana saja,
bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas. 28. Mengusir Makhluk Ghaib :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada satu botol air mineral
yang sudah dicampuri garam.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air mineral tersebut.
Kemudian percik – percikkanlah air mineral itu
pada tempat yang menjadi
kediaman atau markasnya
para makhluk ghaib yang
dianggap mengganggu. 29. Ditakuti Makhluk Ghaib :
Setiap akan berangkat
bepergian melewati kawasan
yang angker, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas. 30. Mengobati Diri Sendiri :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas air putih. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air putih tersebut. Kemudian
minumlah air putih itu sampai
habis. 31. Mengobati Seseorang
Terkena Sihir Dan Gangguan
Jin : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas air putih
yang sudah dicampuri garam.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air putih tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
sampai habis. 32. Mengobati Penyakit Medis
Dan Non Medis : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada satu
botol air mineral. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air mineral
tersebut. Kemudian
minumkanlah air mineral itu
sampai habis.
33. Mengobati Penyakit Parah :
Asma ’ dibaca sebanyak 111 kali pada segelas air hujan.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air hujan tersebut. Kemudian
minumkanlah sebagian air
hujan itu dan sebagiannya lagi
dicampurkan ke dalam air
mandi untuk membasuh seluruh anggota badan. 34. Pagaran Ghaib Rumah Dan
Lahan : Asma ’ dibaca sebanyak 333 kali pada pasir,
lalu tiupkan. Kemudian
terbarkanlah pasir tersebut
disekeliling tempat yang akan
dipagari. 35. Menghentikan Badai Dan
Angin Topan : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah badai atau angin
topan (angin puting beliung). 36. Menghentikan Ombak
Ganas : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah ombak laut yang
sedang mengganas atau
bergelombang besar. 37. Menundukkan Hewan
Buas : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas,
lalu tiupkan ke arah hewan
buas atau hewan yang sedang
mengamuk. 38. Mengusir Tamu Tak Di
Undang : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah tamu yang akan di
usir tersebut. 39. Menahan Mendung : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah langit yang sedang
mendung atau hujan. 40. Mendatangkan Hujan :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali pada tiap – tiap penjuru mata angin, kemudian tiupkan. 41. Agar Disayang Majikan :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas air putih. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air putih tersebut. Kemudian
berikanlah air putih tersebut
secara diam – diam kepada majikan atau dicampurkan ke
minuman lain agar di minum
olehnya. Dan ketika akan
bertemu dengan majikan,
bacalah kembali Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 42. Mempermudah Persalinan
Ibu Melahirkan : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas
air putih. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air putih
tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
kepada wanita yang akan
melahirkan. 43. Menghilang Dari Pandangan
Musuh : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah musuh. Kemudian
Asma ’ dibaca kembali sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas pada kedua
telapak tangan, lalu tiupkan
dan usapkan ke tubuh serta
wajah. 44. Mengisi Azimat Dan
Sejenisnya : Asma ’ dibaca sebanyak 333 kali pada
Azimat atau benda yang akan
di isi. Setiap selesai membaca
Asma ’ sebanyak 111 kali, tiupkanlah ke Azimat atau
benda yang akan di isi
tersebut. 45. Menghantam Musuh Dari
Jarak Jauh : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah,
sambil menghadap rumah
orang yang dituju. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 10 kali,
bayangkan / terawanglah
wajah orang tersebut, lalu
tiupkan. Ulangi amalan ini
selama 7 hari hingga berhasil
dengan sempurna. 46. Mengisi Kekuatan Pada
Seseorang : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas
air putih. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air putih
tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
kepada orang yang akan di isi. 47. Menetralisir Racun Dan
Sejenisnya : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke makanan, minuman atau
benda yang dianggap
mengandung racun dan
sejenisnya. 48. Mendapat Kepercayaan
Seseorang : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah,
sambil menghadap rumah
orang yang dituju. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 10 kali,
bayangkan / terawanglah
wajah orang tersebut, lalu
tiupkan. Dan ketika akan
bertemu dengan orang
tersebut, baca kembali Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 49. Mengembalikan Barang
Hilang : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas
air putih yang sudah
dicampuri garam. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air putih tersebut. Kemudian
percik – percikkanlah air itu di sekitar tempat lokasi
hilangnya barang. 50. Mempertajam Indera Ke – 6 : Asma ’ dibaca sebanyak 1.000 kali pada malam hari
diluar rumah sambil menatap
bayangan wajah pada
genangan air atau pada cermin
tanpa berkedip sedikit pun.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 100 kali, tiupkanlah
pada titik antara kedua mata
(Cakra ‘Aiinun). Ulangi amalan ini selama 7 malam hingga
berhasil dengan sempurna. 51. Mempengaruhi Pikiran
Seseorang : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah,
sambil menghadap rumah
orang yang dituju. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 10 kali,
bayangkan / terawanglah
wajah orang tersebut, lalu
tiupkan. Dan ketika akan
bertemu dengan orang
tersebut, baca kembali Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 52. Memulangkan Seseorang
Yang Minggat : : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali diluar rumah,
sambil menghadap ke arah
tempat orang itu pergi
pertama kali. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 10 kali, bayangkan /
terawanglah wajah orang
tersebut, lalu tiupkan.
Kemudian Asma ’ dibaca kembali sebanyak 333 kali
sambil menahan nafas pada
bekas pakaiannya, lalu
tiupkan. Kemudian
gantunglah bekas pakaiannya
tersebut di depan pintu masuk kamarnya atau di atas tempat
tidurnya. 53. Pengobatan Jarak Jauh :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali, sambil membayangkan
atau menerawang wajah
orang yang dituju. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, lalu tiupkan
ke arah bayangan wajah
orang tersebut. 54. Kuat Seks Berjam – Jam : Asma ’ dibaca sebanyak 1.000 kali pada segelas madu yang
sudah dicampuri dengan
sebutir telur ayam kampung.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 100 kali, tiupkanlah
ke madu tersebut. Kemudian
minumlah madu itu hingga
habis setiap akan mau tidur.
Ulangi amalan ini selama 7 hari
hingga berhasil dengan sempurna. 55. Meningkatkan Nafsu Birahi
Pasangan : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas
air putih. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air putih
tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
kepada Si suami / istri sampai
habis sebelum akan
melakukan hubungan badan (bersetubuh). 56. Mengubah Rasa Makanan
Dan Minuman : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah makanan atau
minuman yang akan di ubah
rasanya. 57. Menutup Tempat Ramai :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu
tiupkan ke arah tempat atau
kedai yang akan dibuat sepi
dari pengunjung. 58. Mengusir Hama
Pengganggu : Asma ’ dibaca sebanyak 1.111 kali pada pasir.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 111 kali, tiupkanlah
ke pasir tersebut. Kemudian
terbarkanlah pasir itu
disekitar tempat / kebun
yang terdapat hama
pengganggu. 59. Ketenangan Batin Dan
Pikiran : Setiap selesai sholat
fardhu, bacalah Asma ’ sebanyak 7 kali. 60. Memperkuat Aura Tubuh :
Asma ’ dibaca sebanyak 111 kali setelah selesai sholat
Maghrib, lalu tiupkan pada
kedua telapak tangan dan
usapkan ke seluruh tubuh. 61. Mengatasi Kendaraan
Mogok : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah kendaraan yang
sedang mogok jalan. 62. Merontokkan Susuk :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu
tiupkan ke arah bagian tubuh
orang yang memakai susuk
tersebut. 63. Mengatasi Anak Rewel :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas air putih. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air putih tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
kepada anak yang suka rewel
tersebut. 64. Menarik Rezeki Dari Segala
Arah : Setiap jam 6 pagi,
bacalah Asma ’ sebanyak 9 kali pada tiap – tiap penjuru mata angin, kemudian tiupkan. 65. Mendongkrak Perolehan
Ikan : Asma ’ dibaca sebanyak 7 kali, lalu tiupkan ke arah
umpan yang akan digunakan
untuk memancing atau
menangkap ikan. 66. Kirim SMS Tanpa Pulsa
(Saat Terdesak) : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah Handphone (HP). 67. Menghilangkan Penyakit
Demam Panggung : Setiap
akan berhadapan dengan
orang ramai atau sebelum
naik ke atas panggung,
bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas. Dan
ketika sudah naik ke atas
panggung, bacalah kembali
Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah para hadirin. 68. Memenangkan
Persidangan : Selama dalam
perjalanan menuju tempat
persidangan, bacalah Asma ’ sebanyak – banyaknya. Dan ketika sudah berhadapan
dengan para hakim dan jaksa
pengadilan, bacalah kembali
Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah mereka. 69. Menaikkan Jenjang Karir :
Setiap akan berhadapan atau
bertemu dengan bos /
pemimpin, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arahnya. 70. Menetralisir Rasa Panas
Minyak Goreng : Setiap akan
mau memasak, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas. 71. Mempercepat Surutnya Air
Banjir : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah ujung air banjir atau
sungai. 72. Mengeraskan Benda
Lunak : Asma ’ dibaca sebanyak 7 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah benda lunak tersebut. 73. Mengangkat Benda Berat :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas,
kemudian angkatlah benda
yang berat tersebut. 74. Memindahkan Penyakit Ke
Telur : Asma ’ dibaca sebanyak 111 kali sambil menggosok – gosokkan telur ayam ke
daerah tubuh yang sakit.
Setelah selesai, lalu tiupkan ke
arah telur ayam tersebut dan
kemudian pecahkan. 75. Kekebalan Tubuh : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, kemudian
tusuklah anggota tubuh
dengan jarum, pisau, pedang
dan berbagai senjata tajam
lainnya. 76. Mengisi Kekebalan Tubuh :
Asma ’ dibaca sebanyak 333 kali pada segelas air putih.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air putih tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
kepada orang yang akan di isi
kekebalan tubuh. Setelah 15
menit, lalu cobalah tusukkan anggota tubuh orang tersebut
dengan jarum, pisau, pedang
dan berbagai senjata tajam
lainnya.
77. Melumpuhkan Badan
Musuh : Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke arah musuh. 78. Menghipnotis Seseorang :
Asma ’ dibaca sebanyak 7 kali sambil menahan nafas, lalu
tiupkan ke arah orang yang
akan di hipnotis tersebut atau
tepuklah bahu kirinya. 79. Memisahkan Pasangan
Selingkuh : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada satu
botol air mineral. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air mineral
tersebut. Kemudian
berikanlah air putih tersebut
secara diam – diam kepada orang yang suka berselingkuh
tersebut atau dicampurkan ke
minuman lain agar di minum
olehnya. 80. Pengasihan Tingkat Tinggi :
Asma ’ dibaca sebanyak 111 kali setiap tengah malam, lalu
tiupkan pada kedua telapak
tangan dan usapkan ke
seluruh tubuh. 81. Mempercepat Penjualan
Tanah Dan Rumah : Asma ’ dibaca sebanyak 333 kali pada
1 kg gula pasir. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 111 kali, tiupkanlah ke gula pasir
tersebut. Kemudian
terbarkanlah gula pasir itu di
sekitar lokasi tanah atau
rumah yang hendak di jual. 82. Mengisi Aura Kecantikan :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada 7 kuntum bunga – bunga harum yang masih segar, lalu
tiupkan. Kemudian
campurkanlah bunga – bunga itu ke dalam air yang
digunakan untuk mandi junub
(mandi wajib) oleh wanita
yang ingin tampil cantik
tersebut. 83. Mengisi Aura Ketampanan :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada satu botol minyak
wangi non alkohol, lalu
tiupkan. Kemudian
campurkanlah minyak wangi
itu itu ke dalam air yang
digunakan untuk mandi junub (mandi wajib) oleh pria yang
ingin tampil tampan tersebut. 84. Menarik Benda Pusaka :
Asma ’ dibaca sebanyak 1.000 kali pada malam hari di depan
lokasi tersimpannya benda
pusaka. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 100 kali, tiupkanlah pada lokasi
tempat benda pusaka
tersebut. Ulangi amalan ini
selama 3 malam hingga
berhasil dengan sempurna. 85. Mengobati Hewan Sakit :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas air putih. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air putih tersebut. Kemudian
minumkanlah sebagian air
putih itu kepada hewan yang
sakit tersebut dan sebagian
lagi dicampurkan ke dalam air yang digunakan untuk
mandinya. 86. Selamat Dari Jeratan
Hukum : Asma ’ dibaca sebanyak 111 kali pada segelas
air putih. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air putih
tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
sampai habis. 87. Dijaga Malaikat Al – Khidhir : Setiap akan
berangkat bepergian kemana
saja, bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas di
depan pintu. 88. Dikawal Macan Ghaib :
Setiap akan berangkat
bepergian kemana saja,
bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali sambil menahan nafas di
depan pintu. 89. Menarik Ilmu Para Leluhur :
Asma ’ dibaca sebanyak 1.000 kali pada malam hari di depan
makam leluhur. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 100 kali, tiupkanlah pada makam
leluhur tersebut. Ulangi
amalan ini selama 3 malam
hingga berhasil dengan
sempurna. 90. Memperbaiki Kerusakan
Barang Elektronik : Asma ’ dibaca sebanyak 1.000 kali
pada barang elektronik yang
sedang rusak. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 100 kali, tiupkanlah ke barang
elektronik tersebut.
Kemudian tutuplah barang
elektronik itu dengan kain
mori warna putih, dan
diamkan selama 1 malam hingga benar – benar kembali baik. 91. Memiliki Daya Lembu
Sakilan : Asma ’ dibaca sebanyak 3.333 kali pada
segelas air hujan. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 100 kali, tiupkanlah ke air hujan
tersebut. Kemudian minumlah
air hujan itu hingga habis.
Ulangi amalan ini selama 7 hari
hingga berhasil dengan
sempurna. 92. Mendapatkan Keturunan :
Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas air hujan. Setiap
selesai membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke
air hujan tersebut. Kemudian
minumkanlah air hujan itu
kepada suami dan istri sampai
habis sebelum akan
melakukan hubungan badan (bersetubuh). 93. Memenangkan Pemilihan
Pejabat : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas
air putih. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air putih
tersebut. Kemudian
minumkanlah air putih itu
kepada orang yang akan ikut
pemilihan pejabat tersebut.
Kemudian Asma ’ dibaca kembali sebanyak 111 kali
pada sebuah cincin, lalu
tiupkan. Dan suruhlah orang
tersebut mengenakan cincin
itu kemana saja dia pergi
selama masa pemilihan pejabat. 94. Benteng Dari Serangan Jin
Dan Manusia : Setiap akan
berangkat bepergian kemana
saja, setiap akan tidur dan
setiap akan beraktifitas,
bacalah Asma ’ sebanyak 3 kali. 95. Memenangkan
Perlombaan : Asma ’ dibaca sebanyak 1.000 kali sebelum
akan mengikuti perlombaan.
Setiap selesai membaca Asma ’ sebanyak 100 kali,
bayangkan / terawanglah
hadiah perlombaan yang ingin
didapatkan, lalu tiupkan. 96. Meredakan Pertengkaran :
Asma ’ dibaca sebanyak 3 kali sambil menahan nafas, lalu
tiupkan ke arah orang yang
sedang bertengkar. 97. Memakbulkan Ucapan :
Setiap akan mau berbicara
dengan seseorang, bacalah
Asma ’ sebanyak 7 kali sambil menahan nafas. 98. Mengobati Seseorang Yang
Kesurupan : Asma ’ dibaca sebanyak 7 kali sambil
menahan nafas, lalu tiupkan
ke ubun – ubun kepala atau ke arah orang yang sedang
kesurupan tersebut. 99. Mengisi Keselamatan Lahir
Dan Batin : Asma ’ dibaca sebanyak 41 kali pada segelas
air hujan. Setiap selesai
membaca Asma ’ sebanyak 1 kali, tiupkanlah ke air hujan
tersebut. Kemudian
minumkanlah sebagian air
hujan itu kepada orang yang
akan di isi tersebut dan
sebagian lagi dicampurkan ke dalam air yang digunakan
untuk mandinya. 100. Dan berbagai manfaat
lainnya, sesuai dengan niat
dan tujuan Anda. @@@ Catatan: ini adalah email dari
zeusarus@yahoo.com.
Assalamualaikum wr.wb.
Sebelumnya saya minta
sebesar2 besarnya kepada Ki
NurJati, jika terlambat menyampaikan amanat, pesan
Ki Nurjati dalam email baru
saya baca dan baru mengerti
maksudnya untuk share
kiriman email dari beliau.
Mohon Kepada Ki Wongalus untuk memposting artikel
1001 manfaat keilmuan rajeh.
Wassalam.

Rabu, 24 November 2010

do'a-do'a para NABI.

DOA PARA NABI: DOA PERTOBATAN,
PENGAKUAN LEMAH DAN DZHOLIMNYA DIRI

Setidaknya ada empat alasan kenapa kita perlu berdoa.

(1). Doa sebagai sarana dzikir. Allah menyuruh kita berdoa agar kita ingat kepada-Nya. Dengan mengingat Allah, hati jadi tenang dan ini kunci menjalani hidup dengan benar,
bijaksana dan bahagia. QS Ar Ra ’d 28:
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.
(2). Sadar posisi kita sebagai ciptaan (hamba) dan Allah sebagai Pencipta. Memahami hakikat penghambaan, akan menjadikan kita rendah hati menjauhi sikap sombong, malas, dan menghindari bergantung kepada selain Allah.

(3). Doa adalah pernyataan keinginan dan diteruskan dengan ikhtiar agar tercapai. Maka doa yang benar harus yang disertai dengan ikhtiar yang paling maksimal. Itulah garis perjuangan manusia yang harus dilakukannya: beriman dan beramal saleh.
(4). Doa adalah energizer. Pada saat berdoa, maka muncul harapan, dan harapan akan melahirkan semangat. Dalam kitab Al Quran, kita akan mendapatkan banyak contoh doa saat para Nabi bermunajah kepada Allah SWT, berikut contoh doa tersebut dan sangat bagus untuk kita amalkan. @

Adam As @
“ ROBBANA DHOLAMNA ANFUSANA WAILAM TAGFIRLANA
WATARHAMANA LANA KUNNANA MINAL KHOSIRIN “ Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

ALLAAHUMMA INNAKA TA ’LAMU SIRRII WA ‘ALAANIYYATII FAQBAL MA ’DZIRATII
Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu apa yg saya rahasiakan dan tidak saya rahasiakan maka terimalah permintaan ampunan saya

WA TA ’LAMU HAAJATII FAKTHINII SUKLII
dan Engkau tahu hajatku maka kabulkanlah permintaanku

WA TA ’LAMU
MAA FII NAFSII FAGHFIR LII DZUNUUBII
dan Engkau tahu apa yang ada
dalam jiwaku maka ampunilah dosa-dosaku.

ALLAAHUMMA INNII AS ’ALUKA IIMAANAN YUBASYIRU QALBII
Ya Allah, aku meminta kepadaMU iman yang menancap di kalbu WA

YAQIINAN SHAADIQAN
dan -aku minta kepadaMU- keyakinan yang sejati

HATTAA A’LAMU ANNAHUU LAA YUSHIIBUNII
hingga saya tahu bahwa tiada yang menimpa diriku

ILLAA MAA KATABTAHU ‘ALAYYA kecuali apa yang telah Engkau takdirkan atasku

WARRIDHAA BIMAA QASAMTAHU LII
dan -aku minta kepadaMU- rela dengan apa yang telah Engkau bagikan

YAA DZAL JALAALI WAL IKRAM
wahai Dzat Yang Maha Agung dan Mulia
Doa ini biasa dipakai oleh jamaah haji yang sedang thawaf. KONON, Pada saat Nabi Adam hendak bertobat, sebelumnya beliau thawaf dulu 7 kali, lantas sholat 2 rokaat. Nabi Adam bertobat sambil memanjatkan doa ini. @


Yunus As @
saat di dalam perut ikan paus :

LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MIN AL-DZAALIMIIN
Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang dzalim. Al- Anbiya ’: 87 @


Nuh As @
“ ROBBI INNI AUDZUBIKA AN AS ALAKA MAA LAISALLI BIHI ILMUN WA ILLAM TAGFIRLI WATARHAMNI AKUM MINAL KHOSIRIN “ (surat Hud; 47) Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi @


Ibrahim As @
“ ROBBANA TAQOBAL MINNA INNAKA ANTA SAMI ’UL ALIM WA TUB ALAINA INNAKA ANTAT TAWWABURROKHIM “ (al baqarah; 128-129)
Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang.

“ ROBBI JA ALNI MUQIMAS SHOLATI WA MIN DZURIYYATI, ROBBANA WA TAQOBAL DOA, ROBBANNAGH FIRLI WA LI WA LI DAYYA WA LI JAMIIL MUKMININA YAUMA YAQUMUL HISAB “ (ibrahim ; 40 -41) Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab.

@ Zakariya As @
“ ROBBI LATADZARNI WA ANTA KHOIRUL WARISIN “ (an biya ; 89) Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik

ROBBI HABLI MILADUNKA DURIYATTAN, THOYIBATAN INNAKA SAMI ’UD DU’A “ (ali imron;28)
Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar Doa @


Musa As @
“ ROBIS SHROHLI SHODRI WA YA SHIRLI AMRI WAH LUL UQDATAM MIL LISSANI YAH KHOHU KHOULI “ (Thoha ; ) Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku

“ ROBBI INNI DHOLAMTU NAFSI FA FIRLHI “ (al qhosos ; 16)
Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku “
ROBBI NAJ JINI MINAL QUMID DHOLIMIN “ Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim “

ROBBI INI LIMA ANZALTA ILLAYYA MIN KHOIRIN FAQIR “ (al qhosos; 24) Ya Tuhanku sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku “

ROBBI FIRLI WA LI AKHI WA ADKHILNA FI ROHMATIKA, YA ARHAMAR ROKHIMIN “ Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi @

Isa As @
“ ROBBANA ANZIL ALAINA MA IDATAM MINAS SAMAI TAQUNU LANA IDZAL LI AWALINA, WA AKHIRINA, WA AYYATAM MINKA WAR ZUKNA WA ANTA KHOIRU ROZIQIN “ ( al maidah ; 114) Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi
orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik. @


Syuaib As @
“ ROBBANA TAF BAINANA, WA BAINA KAUMINA BIL HAQQI , WA ANTA KHOIRUL FATIHIN “ (A araf; 89) Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya. @


Ayyub As @
“ ROBBI INNI MASYANIYAD DURRU WA ANTA ARHAMUR ROHIMIN “ Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang. @


Sulaiman As @
“ ROBBI AUZIDNI AN ASKHURO NI’MATAKALLATI AN AMTA ALLAYA WA ALA WA LI DAYYA WA AN A’MALA SHOLIKHAN TARDHOHU WA AD KHILNI BIRROHMATIKA FI IBADIKAS SHOLIKHIN “ (an naml; 19) Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh. @


Luth As @
“ ROBBI NAJ JINI WA AHLI MIMMA YA ’MALUN “ Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan “

ROBBIN SURNI ALAL KAUMIL MUFSIDIN “ (assyu araa ; 169)
Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan @


Yusuf As @
“ FATIROS SAMAWATI WAL ARDLI ANTA FIDDUNYA WAL AKHIRO TAWWAFFANI MUSLIMAN WA AL HIQNI BISSHOLIHIN “ (yusuf ; 101) Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh. @ Muhammad SAW @
“ ROBBANA ATINA FIDDUNYA HASANAH WA FIL AKHIROTI HASSANAH WA QINA ADZA BANNAR “ Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka “

ROBBANA LATUZIG QULLUBANA BA ’DAIDZ HADDAITANA
WAHABBLANA MILADUNKA, ROHMATAN INNAKA ANTAL WAHAB ” (Ali Imron) Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya. Doa lainnya …………………………… Do’a Nabi IBRAHIM AS AL BAQARAH (2): 126-129
Ash Shaaffaat (37): 100
Al Mumtahanah(60): 4-5

IBRAHIM (14): 35-41

MARYAM (19): 47 Do’a Nabi

MUSA AS Yunus (10): 88

THAA-HAA (20): 25-35

Al Qashash (28): 16
Al Qashash (28): 21-22
Al Qashash (28): 24

AL A ’RAAF (7): 151 AL A
’RAAF (7): 155 Do’a Nabi NUH AS HUUD (11): 47

AL MU ’MINUUN (23): 26 AL MU ’MINUUN (23): 28-29 ASY
SYU ’ARAA ’(26): 117-118 Al Qamar (54): 10
NUH (71): 26 Do’a Nabi YUSUF AS YUSUF (12): 101 Do’a Nabi ZAKARIA MARYAM (19): 3-6

ALANBIYAA ’ (21) :89 ALI ‘IMRAN (3): 38 Do’a MARYAM, ibu dari Nabi Isa AS
MARYAM (19): 18 Do’a istri ‘IMRAN ALI ‘IMRAN (3): 36 Do’a Nabi AYYUB AS Al Anbiyaa ’ (21): 83 Shaad (38): 41 @@@@

expose dunia ghaib

EXPOSE THE SPIRIT WORLD By wongalus 1 Votes Helmi andrian
helmi.andrian17@gmail.com Kejadian-kejadian luar biasa yang ditampilkan Allah s.w.t di dalam peristiwa Isro’ Mi’roj Nabi Besar Muhammad s.a.w yang sekaligus menjadi tanda- tanda kebesaran-Nya yang wajib diimani oleh setiap pribadi muslim, di antaranya ada tiga kejadian: 1. Dengan Ilmu dan urusan Allah Seorang hamba berpotensi berdialog langsung dengan Tuhannya. Itulah kejadian yang paling besar dan paling luar biasa dari apa yang terjadi di dalam peristiwa Isro’ Mi’roj Nabi Besar Muhammad s.a.w. Bahwa Baginda Nabi s.a.w adalah satu-satunya manusia sepanjang sejarah kehidupan manusia yang ada, di waktu masih hidup Beliau pernah berdialog langsung dengan Allah s.w.t di suatu dimensi yang lain dari dimensi yang ada di dunia ini dengan tanpa hijab dan tanpa perantara. Setelah pertemuan itu Beliau dapat kembali lagi ke dimensi dunia ini dalam keadaan selamat dan sehat walafiat, bahkan dengan membawa ilmu pengetahuan yang luar biasa. Demikian itu sesuai dengan apa yang diisyaratkan Allah s.w.t dengan firman- Nya: اَمَو َناَك ٍرَشَبِل ْنَأ ُهَمِّلَكُي ُهَّللا اَّلِإ اًيْحَو ْوَأ ْنِم ِءاَرَو ٍباَجِح ْوَأ َلِسْرُي اًلوُسَر َيِحوُيَف ِهِنْذِإِب اَم ُءاَشَي ُهَّنِإ ٌّيِلَع
ٌميِكَح “Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana ”. (QS. asy-Syuraa; 42/51) Peristiwa itu adalah peristiwa yang sangat luar biasa. Karena sepulang dari perjalanan itu, beliau membawa pengalaman pribadi dan ilmu pengetahuan yang sangat luar biasa pula. Ilmu pengetahuan yang telah mampu membuka tabir rahasia kehidupan yang sebelumnya belum pernah diketahui oleh siapapun. Dengan peristiwa itu kebesaran Allah s.w.t dengan segala ciptaan-Nya yang ada di
dimensi lain dari dimensi dunia telah terkuak dengan nyata. Keadaan yang ada di alam barzah dan alam akherat telah dipertontonkan kepada manusia yang paling dapat dipercaya itu, sehingga ketika peristiwa tersebut harus diceritakan kembali kepada manusia, cerita-cerita itu tidak akan disertai dengan kebohongan-kebohongan
manusia, baik yang disengaja maupun tidak. Dalam kaitan itu, seharusnya manusia yang hidup di zaman sesudahnya wajib bersyukur, lebih-lebih bagi umatnya yang beriman. Karena dengan peristiwa itu mereka menjadi tahu serta mengenal jalan-jalan yang harus ditempuh di dalam hidupnya. Yaitu bahwa tujuan
akhir dari pengabdian yang dijalani adalah; Manakala seorang hamba telah sampai kepada Tuhannya. Mereka dapat wushul kepada-Nya sehingga dapat mengenal (ma ’rifat) kepada-Nya. Perjalanan Isra’ dan Mi’raj itu merupakan mu’jizat Nabi s.a.w yang terbesar selain mu’jizat besar lainnya. Perjalanan yang tidak dapat masuk di akal manusia. Betapa
seorang manusia dengan dimensi manusiawinya mampu memasuki relung dimensi lain sehingga dapat mengetahui dan melihat dengan mata kepala keadaan- keadaan yang ada di dalam dimensi itu. Adapun nilai terbesar dari peristiwa itu adalah; Setelah seorang hamba terlebih dahulu diperlihatkan kepada keajaiban-keajaiban yang ada di dalamnya, di akhir perjalanan itu dia dipertemukan kepada Sang Pencipta Yang Maha perkasa yang telah memperjalankannya. Mu’jizat besar Nabi akhir zaman itu ternyata bukan dengan memiliki kesaktian yang luar biasa sehingga Beliau selalu dapat mengalahkan musuh-musuh utamanya —seperti mu’jizat Nabi Musa a.s yang dengan kekuatan dari Allah s.w.t, dapat mengalahkan Fir’aun dengan seluruh kekuatannya. Mu’jizat besar itu ialah; Dengan ilmu pengetahuan yang sudah di dapat dari pengalaman hidup yang dijalani, menjadikan seorang hamba mengenal (ma ’rifat) kepada Tuhannya. Dengan ma’rifat itu menjadikannya mampu melaksanakan pengabdian yang hakiki kepada-Nya. Inilah gambaran ‘tujuan akhir ’ dari sebuah perjalanan ibadah. Jalan thoriqoh yang ditempuh para salik dalam kehidupan beragama. Tujuan akhir itu bukan supaya manusia menjadi kaya raya, bukan supaya manusia menjadi pimpinan partai politik sebagai jenjang awal kemudian bisa menjadi seorang penguasa Negara atau Daerah, bukan supaya manusia mempunyai karomah-karomah sehingga menjadi orang khowas atau waliyullah, bukan untuk mendapatkan harta karun yang diyakini oleh sebagian orang tersimpan di kuburan- kuburan kuno, bukan supaya orang mendapatkan khodam- khodam dari bacaan yang diwiridkan supaya orang bisa menolong kesulitan orang lain, bukan untuk menjadi tabib-tabib supaya manusia bisa mengobati orang yang sedang sakit, bukan supaya menjadi orang kuat agar bisa menanggulangi orang yang kesurupan. Akan tetapi, dengan perjalanan ibadah itu supaya seorang hamba dapat berbakti kepada Tuhannya dengan pengabdian yang sempurna. 2. Seorang hamba yang masih hidup dengan Ilmu dan Kehendak Allah s.w.t berpotensi untuk bersama- sama melaksanakan satu pekerjaan dalam waktu yang sama dengan orang lain yang sudah mati. Di dalam peristiwa Isro’, Baginda Nabi s.a.w melaksanakan shalat berjama ’ah bersama-sama para Nabi yang sudah meninggal dunia dan ketika bermi’roj Beliau s.a.w juga bertemu dan berdialog dengan
mereka, untuk bersama-sama membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan umat manusia di masa mendatang. Itulah pertemuan antara dua manusia yang sudah berada pada dimensi yang berbeda, yang satu manusia dengan dimensi basyariah dan yang satunya segolongan manusia dengan dimensi barzahiah atau yang hidup pada dimensi alam barzah. Dengan peristiwa
ini menujukkan bahwa manusia yang masih hidup, dengan ilmu Allah s.w.t dan izin-Nya dapat bertemu dan bersama-sama dalam satu pekerjaan dengan orang- orang yang sudah meninggal dunia. Untuk memahami rahasia yang terkandung di dalam peristiwa tersebut, ada satu pertanyaan; “Manusia yang masih hidup di dunia memasuki dimensi alam barzah ataukah manusia yang sudah meninggal dunia kembali memasuki dimensi alam dunia…?” Kalau kita sudah sepakat bahwa orang mati tidak dapat hidup lagi, maka berarti, di dalam peristiwa isro ’ mi’roj itu orang yang masih hidup di dunia dengan dimensi dunianya, berhasil menembus lapisan alam sehingga dapat memasuki dimensi alam barzah. Sungguh peristiwa ini telah membuka tabir teka-teki dan sekaligus menjadi bukti bahwa orang yang sudah meninggal dunia masih dapat saling memberi kemanfaatan kepada saudaranya yang masih hidup di dunia, dan Rasulullah s.a.w adalah pelopor perjalanan itu. Dengan syafa ’at beliau yang sudah ada di tangan serta ilmu Allah dan izinnya, semestinya umat penerus perjuangan Beliau atau Ulama ’ pewarisnya dapat mengikuti perjalanan itu walau tentunya di dalam keadaan dan kondisi yang berbeda. Dalam keadaan sadar mereka mengadakan perjalanan ruhaniah untuk menembus dimensi alam barzah dengan melaksanakan interaksi ruhaniah atau tawasul kepada guru-guru ruhani, yaitu para Nabi, ash-Shiddiq, asy- Syuhada ’ dan ash-sholihin yang telah mendahului menghadap kepada Allah s.w.t. Dengan itu seorang hamba mampu merasakan keberadaan mereka di saat bersama-sama dalam pengembaraan tersebut untuk
sampai atau wushul kepada Tuhannya. Allah s.w.t telah mengisyaratkan peristiwa itu dengan firman-Nya: ْذِإ ىَشْغَي َةَرْدِّسلا اَم ىَشْغَي ) 16 ( اَم َغاَز ُرَصَبْلا اَمَو ىَغَط ) 17 ( ْدَقَل ىَأَر ْنِم ِتاَيَآ ِهِّبَر
ىَرْبُكْلا “Ketika “Sidrah” diliputi oleh sesuatu yang meliputinya . Penglihatan (manusia) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya . Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda- tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. QS.an- Najm; 53/16-18 Dengan uraian di atas menyimpulkan; Bahwa orang yang tidak percaya dengan kemanfaatan pelaksanaan tawasul secara ruhaniah berarti telah menafikan arti yang terkandung di dalam hikmah perjalanan Isro’-Mi’roj nabi besar Muhammad s.a.w. Peristiwa besar sepanjang sejarah manusia yang semestinya dapat dipergunakan sebagai acuan serta dasar pijakan bagi perjalanan ruhaniah yang dilaksanakan oleh orang- orang yang mengaku umat Muhammad s.a.w. 3. Seorang hamba dengan Ilmu dan Kehendak Allah s.w.t berpotensi dapat melihat
dan mengetahui alam gaib. Ketika Nabi s.a.w bermi’roj dengan dikawal malaikat Jibril, Beliau dipertontonkan oleh Allah s.w.t kepada alam gaib. Yakni keadaan di surga, di neraka dan keadaan- keadaan yang akan menimpa umatnya di masa yang akan datang. Dengan ini menunjukkan bahwa yang dimaksud alam gaib itu bukan alam Jin atau alam Malaikat dan bahkan alam Ruh (ruhaniah), semua itu sesungguhnya merupakan alam yang masih berada di dalam dimensi alam Syahadah walau berada pada dimensi yang berbeda dari bagian dimensi yang ada di dunia. Yang dimaksud dengan alam gaib adalah masa yang belum terjadi atau alam yang akan datang. Surga dan Neraka dikatakan gaib karena keberadaannya setelah hari kiamat. Mati dikatakan gaib karena datangnya pada waktu yang akan datang. Jadi, hikmah terbesar dari perjalanan ruhani
manusia dengan mengadakan pengembaraan ruhaniah (bertawasul) untuk berisro’ mi’roj kepada Allah s.w.t dengan ruhaninya, adalah terbukanya hijab-hijab basyariah sehingga dengan matahatinya atau firasatnya yang tajam manusia dapat mengetahui alam gaib atau apa-apa yang akan terjadi pada dirinya. Kejadian-kejadian yang terjadi pada masa dahulu dan yang akan datang dikatakan gaib. Alam barzah dan alam akherat, tentang neraka, tentang shiroth, semuanya dikatakan gaib karena kejadiannya pada masa yang akan datang. Demikian pula sejarah-sejarah para Nabi terdahulu dikatakan gaib, karena terjadi pada masa lampau. Allah s.w.t telah menyatakan dengan firman- Nya: َكِلَذ ْنِم ِءاَبْنَأ ِبْيَغْلا ِهيِحوُن َكْيَلِإ اَمَو َتْنُك
ْمِهْيَدَل “Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita gaib yang kami wahyukan kepada kamu (Ya Muhammad) padahal kamu tidak hadir beserta mereka ” . (QS. Ali Imran; 3/44) Tidak ada yang mengetahui hal yang gaib kecuali hanya Allah s.w.t. Kalau ada seseorang ingin mengetahuinya, maka jalannya hanya satu yaitu dengan mengimani apa-apa yang sudah disampaikan oleh Wahyu Allah s.w.t, kemudian ditindaklanjuti dengan amal ibadah (mujahadah dan riyadhah). Selanjutnya, apabila Allah s.w.t menghendaki, maka orang tersebut akan dibukakan matahatinya. Allah s.w.t telah mengisyaratkan demikian dengan firman-Nya: ُهَدْنِعَو ُحِتاَفَم ِبْيَغْلا اَل اَهُمَلْعَي اَّلِإ َوُه “Dan pada sisi Allahlah Kunci- kunci semua yang gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah ”. (QS. al-An ’am; 6/59) Apa yang akan terjadi dalam waktu satu jam mendatang dikatakan gaib. Karena tidak ada yang dapat mengetahuinya kecuali hanya Allah s.w.t. Kalau ada seseorang yang mempunyai firasat tajam kemudian dia seakan-akan mengetahui apa- apa yang akan terjadi, hal itu bisa terjadi, karena yang demikian itu dia melihat dengan “Nur Allah ”. Demikianlah yang disebutkan di dalam sabda Rasulullah s.a.w, yang artinya: ”Takutlah kamu akan firasatnya orang- orang yang beriman, karena sesungguhnya dia melihat dengan Nur Allah ”. Kadang-kadang hanya dengan
kekuatan cinta, firasat seseorang bisa menjadi tajam kepada orang yang dicintainya. Seorang ibu misalnya, yang sedang jauh dengan anaknya, kadang- kadang tanpa sebab, ibu itu mengalami perasaan yang gundah-gulana, ketika dia mencoba menghubungi anaknya, ternyata anaknya sedang sakit. Kalau kekuatan cinta antara sesama makhluk saja —bahkan kadang terjadi dalam kondisi yang masih haram misalnya, mampu menjadikan tajamnya firasat, apalagi cinta seorang hamba terhadap Tuhannya. Seorang hamba yang selalu bertafakkur, memikirkan Kekuasaan dan Kebesaran Allah s.w.t hal tersebut semata-mata terbit dari dorongan rasa cinta dan rindunya, hatinya akan menjadi bersih dari kotoran- kotoran yang menempel, bersih dari hijab-hijab yang menutupi dinding penyekat alam batinnya sehingga pada gilirannya matahatinya akan menjadi cemerlang dan tembus pandang. Demikian itu telah ditegaskan Allah s.w.t dengan firman-Nya: َنيِذَّلاَو اوُدَهاَج
اَنيِف
ْمُهَّنَيِدْهَنَل اَنَلُبُس َّنِإَو َهَّللا َعَمَل
َنيِنِسْحُمْلا “Orang-orang yang bermujahadah di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjuki kepada mereka jalan- jalan Kami ”. (QS. al-Ankabut; 29/69) Apa saja yang terjadi di waktu yang akan datang, dari
urusan rizki, urusan jodoh, urusan mati dan sebagainya, baik penderitaan ataupun kebahagiaan, yang terjadi di dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akherat, semua itu dikatakan hal yang gaib, karena tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah. Adapun Jin dan Malaikat dan bahkan Ruh atau ruhaniah tidaklah termasuk dari golongan Alam Gaib dalam arti yang disebut Metafisika akan tetapi termasuk dari golongan Alam Syahadah atau yang disebut Alam Fisika, hanya saja fisiknya berbeda dengan fisik manusia. Bau harum misalnya, walau tidak tampak fisiknya, tidak termasuk Alam Gaib tapi Alam Syahadah, atau alam yang bisa dirasakan, hanya saja untuk merasakannya membutuhkan alat, dan alat itu ialah indera penciuman. Seandainya ada seseorang yang tidak mempunyai indera penciuman atau indera penciumannya sedang rusak misalnya. Walaupun orang lain
dapat merasakan bau harum, dia tidak, yang demikian itu bukan karena bau harum itu tidak ada, tapi karena indera penciuman orang tersebut sedang tidak berfungsi. Demikian juga terhadap suara, akan tetapi untuk merasakan suara membutuhkan alat yang berbeda. Kalau merasakan bebauan dengan alat hidung, maka merasakan suara dengan alat telinga. Orang tidak bisa merasakan bau harum dengan telinga dan suara dengan hidung, masing- masing harus dirasakan dengan alat yang sudah dipersiapkan Allah s.w.t menurut kebutuhan kejadiannya. Seperti itu pulalah keadaan yang ada pada dimensi yang lain, dimensi jin, dimensi malaikat dan bahkan dimensi ruhaniah. Jin dan malaikat misalnya, sebenarnya mereka juga adalah makhluk fisik, bukan metafisika. Asal kejadian fisik jin diciptakan dari api, sedang fisik malaikat diciptakan dari cahaya. Sebagaimana manusia yang asal kejadiannya diciptakan dari tanah, bentuk kejadian selanjutnya tidaklah tanah lagi, melainkan terdiri dari tulang dan daging, maka demikian juga yang terjadi terhadap makhluk jin dan malaikat. Meskipun fisik jin diciptakan dari api dan malaikat diciptakan dari cahaya, kejadian selanjutnya tidaklah api dan cahaya lagi, tapi dalam bentuk fisik tertentu yang oleh Allah s.w.t telah ditetapkan tidak bisa dirasakan dengan indera mata manusia. Namun demikian, bentuk fisik jin dan malaikat itu boleh jadi bisa dirasakan oleh manusia dengan indera yang lain selain indera mata. Indera tersebut bisa disebut dengan nama atau istilah apa saja, indera keenam misalnya, atau dengan istilah-istilah atau nama – nama yang lain. Semisal suara telah ditetapkan oleh Allah s.w.t tidak bisa dirasakan oleh hidung, tapi harus didengar oleh telinga, maka telinga atau hidung hanyalah istilah-istilah yang ditetapkan bagi alat perasa yang dimaksud supaya manusia dapat dengan mudah memahami atau mengenal terhadap alat perasa tersebut. Allah s.w.t berfirman: ُهَّنِإ ْمُكاَرَي َوُه ُهُليِبَقَو ْنِم ُثْيَح اَل ْمُهَنْوَرَت “Sesungguhnya ia (setan jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu, dari dimensi yang kamu tidak bisa melihatnya “. (QS. 7; 27) Bukan berarti manusia tidak dapat mengobservasi atau berinteraksi dengan jin karena
jin berada pada dimensi yang di atasnya, akan tetapi hanya saja untuk mengobserfasi atau berinteraksi dengan jin itu manusia tidak bisa dengan mempergunakan indera mata. Sebagaimana berinteraksi dengan suara tidak bisa mempergunakan indera hidung, akan tetapi harus mempergunakan alat perasa yang lain yang sesuai menurut
kebutuhannya. Allah s.w.t menghendaki manusia tidak dapat melihat jin, karena sesungguhnya matanya sedang tertutup oleh hijab-hijab basyariah. Ketika penutup mata itu dibuka, maka penglihatan manusia akan menjadi tajam. Artinya mempunyai kekuatan untuk tembus pandang sehingga saat
itu manusia dapat merasakan alam-alam yang ada di sekitarnya. Allah s.w.t telah menegaskan hal itu dengan firman-Nya: اَنْفَشَكَف َكْنَع َكَءاَطِغ َكُرَصَبَف َمْوَيْلا ٌديِدَح “Maka Kami singkapkan dari padamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu menjadi amat tajam “. (QS.Qaaf.; 50/22). Istilah yang dipergunakan Allah s.w.t untuk membuka penutup penglihatan manusia di dalam ayat di atas adalah firman-Nya: انفشكف كنع كءاطغ “Fakasyafnaa ‘anka ghithooaka ” Kami singkapkan darimu penutup matamu, atau
penutupnya dihilangi, atau hijabnya dibuka. Ketika manusia tidak dapat berinteraksi dengan dimensi yang lain berarti karena penglihatannya sedang ada penutupnya. Oleh karena itu ketika penutup itu dibuka, maka penglihatannya menjadi tajam atau tembus pandang. Ini adalah rahasia besar yang telah menguak sebuah misteri tentang alam-alam yang ada di sekitar alam manusia. Bahwa jalan untuk menjadikan mata manusia menjadi tembus pandang supaya kemudian manusia mampu berinteraksi dengan dimensi yang lain,—dengan istilah melihat jin misalnya, adalah hanya dengan mengikuti tata cara yang berkaitan dengan istilah di atas. Tata cara itu ialah dengan jalan melaksanakan mujahadah di jalan Allah. Sebagaimana yang telah disampaikan Allah s.w.t dalam firman-Nya di atas, QS. 29/69 yang artinya: “Dan orang-orang yang bermujahadah di jalan Kami, benar-benar akan Kami tunjuki kepada mereka jalan- jalan Kami ”.( QS. 29; 69) Allah s.w.t yang menciptakan Hukum Alam secara keseluruhan. Maka hanya Allah s.w.t pula yang mampu merubahnya. Seandainya seorang hamba menginginkan terjadi perubahan terhadap hukum-hukum tersebut, maka tidak ada cara lain, dia harus tunduk dan mengikuti hukum-hukum yang sudah ditetapkan pula, meskipun perubahan yang dimaksud tersebut, juga merupakan sunnah yang sudah ditetapkan. “Mujahadah di jalan Allah ”, adalah suatu istilah untuk menyebutkan sesuatu yang dimaksud. Atau nama dari suatu tata cara bentuk sarana untuk mendapatkan petunjuk
dari Allah s.w.t. Supaya dengan itu penutup mata manusia dibuka sehingga penglihatannya menjadi tajam. Sedangkan hakekat mujahadah sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah s.w.t, hanya Allah s.w.t yang mengetahuinya. Oleh karena itu, kewajiban seorang hamba yang menginginkan terjadinya perubahan- perubahan atas dirinya supaya
usahanya dapat berhasil dengan baik, yang harus dikerjakan ialah, terlebih dahulu dia harus mengetahui dan mengenal dengan benar terhadap apa yang dimaksud dengan istilah mujahadah itu. Oleh karena yang dinamakan mujahadah tersebut tidak hanya berkaitan dengan aspek ilmu pengetahuan saja, melainkan juga amal atau pekerjaan, bahkan mujahadah adalah ibarat kendaraan yang akan dikendarai manusia untuk menyampaikannya kepada tujuan, maka cara mengenalnya, lebih-lebih cara mengendarainya, seseorang harus melalui tahapan praktek
dan latihan. Untuk kebutuhan ini—seorang hamba yang akan melaksanakan mujahadah harus dibimbing seorang guru ahlinya. Allohu A’lam.

MENEMBUS GUGUSAN LANGIT DAN GUGUSAN BUMI Allah s.w.t menantang masyarakat jin dan manusia supaya mereka mau dan mampu bergerak maju dan berkarya. Mereka tidak boleh tinggal diam hanya berpangku tangan tetapi mengharapkan
keberuntungan. Mereka bahkan ditantang untuk menembus gugusan langit dan gugusan bumi. Diundang untuk datang ke Istana-Nya, dipersilahkan memasuki haribaan-Nya, menikmati hidangan yang tersedia, namun itu dengan syarat, terlebih dahulu mereka harus mampu menguasai ilmu dan teknologi yang berkaitan dengannya atau dengan istilah Qur’ani disebut “sulthon ”. Allah s.w.t berfirman: اَي َرَشْعَم ِّنِجْلا ِسْنِإْلاَو ِنِإ ْمُتْعَطَتْسا ْنَأ اوُذُفْنَت ْنِم ِراَطْقَأ
ِتاَواَمَّسلا ِضْرَأْلاَو اوُذُفْناَف اَل َنوُذُفْنَت اَّلِإ
ٍناَطْلُسِب “Hai masyarakat jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus gugusan langit dan gugusan bumi, maka tembuslah, kalian tidak akan mampu menembusnya kecuali
dengan “Sulthon ” (QS. ar- Rahman; 55/33) “Sulthon ” dari kata sallatho artinya menguasai, kalau dikaitkan dengan ayat di atas berarti penguasaan. Kadang- kadang Sulthon juga berarti Penguasa atau Raja. Maka maksud ayat ialah: “Kalian tidak akan mampu menembus
gugusan langit dan gugusan bumi, sebelum kalian terlebih dahulu mampu menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologinya ”. Sedangkan lafad “aqthor ” adalah kata jamak dari lafad qithrun, artinya gugusan. Jadi “aqthor ”, artinya beberapa gugusan. Sedangkan tantangan yang dimaksud adalah menembus gugusan langit dan gugusan bumi yang ada di alam semesta. Kalau orang mencari makna ‘gugusan langit’ dalam ayat di atas, barangkali mereka masih berpikir untuk menafsirkan ayat tersebut dengan langit bumi yang ada di atas kepala. Langit yang bisa dilihat dengan mata, yang ada mataharinya, ada bulan dan bintangnya. Coba kalau ayat tersebut dikaji lebih luas dan lebih dalam lagi. Di manakah letak gugusan bumi itu? Padahal bumi yang kita pijak hanya satu dan terdiri dari tanah dan batu. Kalau demikian: Bagaimana cara orang bisa menembusnya? Dengan alat apa orang mampu menggali lubang tembus itu? Siapa pula yang pernah berhasil melakukannya? Padahal Allah s.w.t juga berfirman di dalam QS. ath- Thalaq Ayat 12, bahwa Allah s.w.t menciptakan tujuh langit dan bumi sepertinya. Oleh karena itu, pasti yang dimaksud gugusan langit dan gugusan bumi di dalam ayat tersebut bukan langit dan bumi yang lahir saja, akan tetapi juga gugusan-gugusan langit dan bumi batin yang terletak di dalam keajaiban- keajaiban ciptaan Tuhan yang ada dalam jiwa manusia. Allah s.w.t berfirman: يِفَو ِضْرَأْلا ٌتاَيَآ َنيِنِقوُمْلِل ) 20 ( يِفَو ْمُكِسُفْنَأ اَلَفَأ َنوُرِصْبُت “Dan di bumi terdapat tanda- tanda (Kekuasaan Allah) bagi orang yang telah yakin -Dan juga pada jiwamu, apakah kamu tidak melihat ?” . (QS. Adz-Dzariyaat; 51/20-21) Jika orang sudah memaklumi bahwa penguasaan ilmu dan teknologi menjadikan syarat utama bagi terwujudnya kemudahan-kemudahan
hidup di dunia, maka demikian pula untuk kehidupan manusia di alam ruhaniah. Tidak bisa tidak, seorang hamba harus menguasainya pula untuk memenuhi tantangan Tuhannya bagi pengembaraan ruhaniahnya. Dalam arti menembus belenggu hawa nafsu, mendobrak barak- barak setan yang ada di dalam hati, mencuci hati dan menyepuh ruhani dengan jalan melaksanakan ibadah dan pengabdian di jalan Allah. Ilmu pengetahuannya adalah mutiara-mutiara wahyu yang teruntai di dalam al-Qur’an maupun al-Hadits Nabi sedangkan teknologinya adalah sunnatullah yang sudah
tersedia dalam jiwa manusia itu sendiri. Manusia tinggal menghidupkan kembali teknologi itu dengan melaksanakan pengembaraan ruhaniah yang terbimbing. Pertama adalah usaha yang kuat dan tepat dari seorang hamba untuk menolong di jalan Allah, selanjutnya adalah datangnya pertolongan Allah s.w.t —sebagai buah ibadah yang dijalani itu, guna terpenuhi segala maksud dan segala kebutuhan yang diharapkan. Yang di luar adalah alam besar dan yang di dalam jiwa manusia adalah alam kecil. Masing-masing alam tersebut penuh dengan rahasia dan misteri. Manakala seorang hamba bermaksud mencari Tuhannya, mengadakan pengembaraan ruhaniah untuk wushul dengan Allah s.w.t. Pencarian itu tidaklah harus dilakukan di alam yang luar, tapi di alam yang dalam. Yaitu dengan melaksanakan mujahadah dan riyadhoh di jalan Allah s.w.t. Merontokkan hijab-hijab basyariah yang menyelimuti hati dengan dzikir dan fikir kepada Tuhannya. Mengekang kendali hawa nafsu dengan kendali ibadah supaya setan tidak mampu memanfaatkannya untuk membelokkan arah perjalanan. Adapun pelaksanaan tawasul secara ruhaniah di dalam pelaksanaan ibadah tersebut berfungsi untuk mencari penerang jalan yang dilalui. Seperti ketika purnama sedang menampakkan mukanya yang rupawan, ke mana saja sang musafir melangkahkan kaki, dengan senang hati bulan dan bintang selalu mengiringi perjalanan. Seperti itulah gambaran orang bertawasul kepada guru ruhaniah, rahasia ‘nur tawasul ’ itu akan setia mengiringi perjalanan sehingga seorang musafir selalu mendapat bimbingan. Sang salik akan selamat sampai tujuan meski setan selalu menghadang dengan segala jebakan di tengah jalan. MENEMBUS ALAM RUHANIAH Asy-Syekh Abdul Qodir al- Jailani R.A di dalam kitabnya al-Ghunyah; 1/101, menyebutkan: “Di dalam hati manusia terdapat dua ajakan: Pertama ajakan malaikat. Ajakan malaikat itu mengajak kepada kebaikan dan membenarkan kepada yang benar (haq); dan kedua, ajakan musuh. Ajakan musuh itu mengajak kepada kejahatan, mengingkari kebenaran dan melarang kepada kebajikan ”. Yang demikian telah diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas ’ud R.A. Al-Hasan al-Bashri R.A berkata: “Sesungguhnya kedua ajakan itu adalah kemauan yang selalu mengitari hati manusia, kemauan dari Allah dan dari musuh, hanya dengan sebab Rahmat Allah, seorang hamba mampu mengontrol kemauan-kemauannya
tersebut. Oleh karena itu, apa- apa yang datang dari Allah hendaknya dipegang oleh manusia dengan erat-erat dan apa yang datang dari musuh, dilawannya kuat-kuat “. Mujahid R.A berkata; Firman Allah s.w.t: ْنِم ِّرَش ِساَوْسَوْلا
ِساَّنَخْلا “Dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi ”. (QS. an-Nas; 114/4) Bisikan itu mencengkram hati manusia, apabila manusia berdzikir kepada Allah, maka setan itu akan melepaskan cengkramannya namun apabila manusia kembali lupa, maka setan itu akan kembali mencengkram hatinya. Muqotil R.A berkata: “Dia adalah setan yang berbentuk babi hutan yang mulutnya selalu menempel di hati manusia, dia masuk melalui jalan darah untuk menguasai manusia lewat hatinya. Apabila manusia melupakan Allah Ta’ala, dia menguasai hatinya dan apabila manusia sedang berdzikir kepada Allah dia melepaskan dan keluar dari jasad manusia itu “. Asy-Syekh Abdul Qodir al- Jailani R.A berkata, bahwa di dalam hati ada enam bisikan (khotir): (1) Bisikan nafsu syahwat; (2) Bisikan setan; (3) Bisikan ruh; (4) Bisikan malaikat; (5) Bisikan akal; dan (6) Bisikan keyakinan. 1. Bisikan Nafsu Syahwat
Bisikan nafsu syahwat adalah bisikan yang secara qudroti tercipta untuk memerintah manusia mengerjakan kejelekan dan memperturutkan hawa nafsu. 2. Bisikan Setan
Bisikan setan itu adalah perintah agar manusia menjadi kafir dan musyrik (menyekutukan Allah), berkeluh-kesah, ragu terhadap janji Allah s.w.t cenderung berbuat maksiat, menunda-nunda taubat dan apa saja yang menyebabkan kehidupan manusia menjadi hancur baik di dunia maupun di akherat. Ajakan setan ini adalah ajakan paling tercela dari jenis ajakan jelek tersebut. 3. Bisikan Ruh
Bisikan ruh adalah bisikan yang mengajak manusia mengikuti kebenaran dan ketaatan kepada Allah s.w.t dan juga kepada apa saja yang
bersesuaian dengan ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan keselamatan dan kemuliaan manusia, baik di dunia maupun di akherat. Ajakan ini adalah dari jenis ajakan yang baik dan terpuji. 4. Bisikan Malaikat
Bisikan malaikat sama seperti bisikan ruh, mengajak manusia mengikuti kebenaran dan ketaatan kepada Allah s.w.t dan segala yang bersesuaian dengan ilmu pengetahuan dan juga kepada apa saja yang menyebabkan keselamatan dan kemuliaan. 5. Bisikan Akal Bisikan akal adalah bisikan yang cenderung mengarahkan
pada ajakan bisikan ruh dan malaikat. Dengan bisikan akal tersebut sekali waktu manusia mengikuti nafsu dan setan, maka manusia terjerumus kepada perbuatan maksiat dan mendapatkan dosa. Sekali waktu manusia mengikuti bisikan ruh dan malaikat, maka manusia beramal sholeh dan mendapatkan pahala. Itulah hikmah yang dikehendaki Allah s.w.t terhadap kehidupan manusia. Dengan akalnya, supaya manusia mempunyai kebebasan untuk memilih jalan hidup yang dikehendaki namun kemudian
manusia juga harus mampu mempertanggungjawabkan
atas kesalahan dan kejahatan dengan siksa dan neraka dan menerima balasan dari amal sholeh dengan pahala dan surga. 6. Bisikan Keyakinan
Bisikan yakin adalah Nur Iman
dan buah ilmu dan amal yang datangnya dari Allah s.w.t dan dipilihkan oleh Allah s.w.t. Ia diberikan khusus hanya kepada para kekasih- Nya dari para Nabi, ash- Shiddiq, asy-Shuhada ’ dan para Wali-wali-Nya. Bisikan yakin itu berupa ajakan yang selalu terbit dari dalam hati untuk mengikuti kebenaran walau seorang hamba itu sedang dalam lemah wiridnya.
Bisikan yakin itu tidak akan sampai kepada siapapun, kecuali terlebih dahulu manusia menguasai tiga hal; (1) Ilmu Laduni; (2) Ahbārul Ghuyūb (khabar dari yang gaib); (3) Asrōrul Umur (rahasia segala urusan). Bisikan yakin itu hanya diberikan oleh Allah Ta’ala kepada orang-orang yang dicintai-Nya, dikehendaki-Nya dan dipilih-Nya. Yaitu orang- orang yang telah mampu fana di hadapan-Nya. Yang telah mampu gaib dari lahirnya. Yang telah berhasil memindahkan ibadah lahir menjadi ibadah batin, baik terhadap ibadah fardhu maupun ibadah sunnah. Orang-orang yang telah berhasil menjaga batinnya untuk selama-lamanya. Allah s.w.t yang mentarbiyah mereka. Sebagaimana yang telah dinyatakan dengan firman-Nya: َّنِإ َيِّيِلَو ُهَّللا يِذَّلا َلَّزَن َباَتِكْلا َوُهَو ىَّلَوَتَي يِحِلاَّصلا “Sesungguhnya Waliku adalah Allah, dan Dia mentarbiyah (memberikan Walayah) kepada orang-orang yang sholeh”. (QS. al-A ’raaf; 7/196) Orang tersebut dipelihara dan dicukupi dengan sebab-sebab yang dapat menyampaikan kepada keridlaan-Nya dan dijaga serta dilindungi dari sebab-sebab yang dapat menjebak kepada kemurkaan-Nya. Orang yang setiap saat ilmunya selalu bertambah. Yaitu ketika terjadi pengosongan alam fikir, maka yang masuk ke dalam bilik akalnya hanya yang datangnya dari Allah s.w.t. Seorang hamba yang ma’rifatnya semakin hari semakin kuat. Nurnya semakin memancar. Orang yang selalu dekat dengan yang dicintainya dan yang disembahnya. Dia berada di dalam kenikmatan yang tiada henti. Di dalam kesenangan yang tiada putus dan kebahagiaan tiada habis. Surga
baginya adalah apa yang ada di dalam hatinya. Ketika ketetapan ajal kematiaannya tiba, disebabkan karena masa baktinya di dunia fana telah purna, maka untuk dipindahkan ke dunia baqo’, mereka akan diberangkatkan dengan sebaik-baik perjalanan. Seperti perjalanan seorang pengantin dari kamar yang sempit ke rumah yang luas. Dari kehinaan kepada kemuliaan. Dunia baginya adalah surga dan akherat adalah cita-cita. Selama- lamanya mereka akan memandang wajah-Nya yang Mulia, secara langsung tanpa penghalang yang merintangi. Allah s.w.t menegaskan hal tersebut dengan firman-Nya: َّنِإ َنيِقَّتُمْلا يِف ٍتاَّنَج ٍرَهَنَو ) 54 ( يِف ِدَعْقَم ٍقْدِص َدْنِع ٍكيِلَم
ٍرِدَتْقُم “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu, berada di taman-taman dan sungai- sungai – Di tempat yang disenangi di sisi Tuhannya yangMaha Kuasa ” . (QS. al-Qomar; 54/54) Dan firman Allah s.w.t: َنيِذَّلِل اوُنَسْحَأ ىَنْسُحْلا ٌةَداَيِزَو “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan tambahan “. (QS. Yunus; 10/26) Firman Allah s.w.t di atas: “Ahsanuu ”, artinya berbuat baik dengan menta ’ati Allah s.w.t dan Rasul-Nya, serta selalu mensucikan hatinya dengan meninggalkan amal ibadah yang selain untuk-Nya. Allah s.w.t akan membalasnya di akherat dengan surga dan kemuliaan. Diberi kenikmatan dan keselamatan. Ditambahi dengan pemberian yang abadi.
Yaitu selama-lamanya memandang kepada wajah- Nya yang Mulia. “Nafsu dan Ruh ” adalah dua tempat bagi setan dan malaikat. Keadaannya seperti pesawat penerima yang setiap
saat siap menerima signal yang dipancarkan oleh dua makhluk tersebut. Malaikat menyampaikan dorongan ketakwaan di dalam ruh dan setan menyampaikan ajakan kefujuran di dalam nafsu. Oleh karena itu, nafsu selalu mengajak hati manusia untuk melaksanakan perbuatan- perbuatan fujur. Di antara keduanya ada Akal dan Hawa. Dengan keduanya supaya terjadi proses hikmah dari rahasia kehendak dan keputusan Allah yang azaliah. Yaitu supaya ada pertolongan bagi manusia untuk berbuat kebaikan dan dorongan untuk
berbuat kejelekan. Kemudian akal menjalankan fungsinya, memilih menindaklanjuti pertolongan dan menghindari ajakan kejelekan, dengan itu supaya tidak terbuka peluang bagi hawa untuk menindaklanjuti kehendak nafsu dan setan. Sedangkan di dalam hati ada dua pancaran Nur, “Nur Ilmu dan Nur Iman”. itulah yang dinamakan yakin. Kesemuanya indera tersebut merupakan alat-alat atau anggota masyarakat hati. Hati bagaikan seorang raja terhadap bala tentaranya, maka hati harus selalu mampu mengaturnya dengan aturan yang sebaik-baiknya. (Asy- Syekh Abdul Qodir al-Jailani, “Al-Ghunyah ”; 1/101) Walhasil, yang dimaksud alam ruhaniah itu bukan alam jin atau alam ghaib, tetapi alam- alam batin yang ada dalam jiwa manusia. Alam batin yang menyertai alam lahir manusia secara manusiawi. Dengan alam batin, manakala indera-indera yang ada di dalam alam batin itu hidup, maka manusia bisa mengadakan interaksi dengan makhluk batin dengan segala rahasia kehidupan yang ada di dalamnya sebagaimana dengan alam lahir manusia dapat mengadakan komunikasi dengan makhluk lahir dengan segala urusannya. Untuk menghidupkan indera- indera yang ada di alam batin tersebut, manusia harus mampu mencapainya dengan jalan melaksanakan mujahadah dan riyadhoh di jalan Allah. Mengharapkan terbukanya matahati (futuh) dengan menempuh jalan ibadah (thoriqoh) dengan bimbingan seorang guru mursyid sejati. Perjalanan tersebut bukan menuju suatu tempat yang tersembunyi, melainkan menembus pembatas dua alam yang di dalamnya penuh mesteri. Dengan itu supaya ia mencapai suatu keadaan yang ada dalam jiwa yang dilindungi, supaya dengan keadaan itu ia dapat menemukan rahasia jati diri yang terkadang orang harus mencari setengah mati. Itulah perjalanan tahap awal yang harus dicapai seorang salik dengan sungguh hati. Lalu, dengan mengenal jati diri itu, dengan izin Allah selanjutnya sang pengembara sejati dapat menemukan tujuan akhir yang hakiki, yakni menuju keridhoan Ilahai Rabbi. @@@

Selasa, 23 November 2010

ilmu gerak murni

Pengantar Ilmu Gerak
Murni Niat dan Tujuan belajar Ilmu atau Ngelmu Jangn Sampai salah tujuan. Assalamuallaikum Wr.Wb. Tata niat lagi sebelum laku ritual keilmuan, monggo di pun renungkan. Banyak poro dulur –dulur terutama yang masih pemula yang ingin belajar Ngelmu atau Ilmu supranatural atau spiritual,pada umumnya merasa sudah punya “niat suci ”, yaitu ingin berguna bagi sesama, bisa menolong teman yang kesusahan, bisa mengobati saudara yang sedang sakit, menegakkan kebenaran, meberantas kejahatan dan sebagainya. Benarkan itu merupakan niat suci yang tulus dari hati nurani ? Menurut pengamatan dari poro pini sepuh yang jam terbangya sudah banyak di dunia spiritual, orang- orang yang datang dengan
niat menggebu-gebu ingin belajar
supranatural,metafisika,spiritual
dan kegaiban agar bisa menjadi orang yang berguna, umumnya kita memiliki latar belakang yang hampir sama.Kita merasa diremehkan atau dianggap tidak berguna dalam keluarga, tempat kerja, sekolah atau lingkungan sosial lain.Banyak dari kita punya citra diri (kepercayaan diri) yang kurang dan tidak terima dengan perlakukan orang disekitar kita. Dengan kondisi yang demikian, kemudian timbulah motivasi untuk membuktikan kepada orang lain bahwa diri seseorang pun bisa jadi “Seseorang yang jogoan seperti Superman ”, bahwa dirinya adalah orang yang punya kehebatan dan sangat berguna. Namun karena hati masih tertutup nafsu, umumnya kita semua tidak mengakui hal ini. Mengapa orang yang sering diremehkan menjadi memilih cara supranatural,spiritual
untuk pembuktian kehebatan …? Karena ada anggapan bahwa ilmu metafisika,spiritual bisa merubah dirinya menjadi “manusia digdaya ” yang punya kemampuan luar biasa, melebihi kemampuan manusia pada umumnya. Berhati-hatilah dengan niat Anda..! Tujuan-tujuan yang berakar pada keinginan agar menjadi orang hebat atau lebih hebat dari orang lain hanya akan menyengsarakan hidup manakala kita bertemu dengan orang yang lebih hebat dari kita. Tujuan belajar ilmu kegaiban Ngelmu adalah agar bisa mengenal diri kita seutuhnya,,mengenal dirinya sendiri/diri yang sendiri,mengenal Tuhan sesuai kepercayaan yg dianut,mengenal alam semesta raya.Dengan mengenal semua itu kemudian akan merasa welas,asih,kasih sayang terhadap semua ciptaan,sehingga tercapai rahmatan lil ‘alamin yaitu kemanfaatan bagi sekalian
alam,menyelamatkan diri sendiri dan orang lain dalam tafsir yang teramat luas.Sedangkan keajaiban atau hal2 diluar nalar adalah tidak lebih dari sebuah bonus saja.Tujuan akhir kita adalah kembali kepangkuan sang Pencipta yaitu menerima panggilan Tuhan yang terakhir (kematian) atau ngerti SANGKAN PARANE DUMADI. Maksud Ilmu gerak murni disini adalah Ilmu gerak murni yang dihasilkan dari
latihan gerakan-gerakan yang timbul dari manusia itu sendiri yang mengerakkan sang guru sejati yaitu sejatine guru. Gerak murni ini kalau dilatih sendiri, untuk mencapai berpijarnya listrik di seluruh tubuh (simpul-simpul listrik yang di dalam tubuh manusia ada kurang lebih 52 simpul listrik) memakan waktu minimal 40 hari secara istiqomah bisa lebih tergantung sensitip seseorang yang melakukan latihan itu sendiri. Kenapa manusia dapat mempunyai gerak murni, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Manusia itu mempunyai ion posisif dan negatif di dalam tubuhnya.
2. Dalam tubuh manusia banyak terdapat atom- atom yang juga terdapat di alam semesta.
3. Manusia adalah makhluk berakal budi sebagai khalifah Allah sehingga dapat menciptakan gerak murni, listrik, gelombang, radar, TV, laser, dsb.
4. Manusia adalah makhluk yang diciptakan paling sempurna oleh Allah sehingga jin dan khadam itu sebenarnya ada di bawah level manusia, juga makhluk-makhluk lain seperti binatang, tumbuh- tumbuhan dan juga benda mati seperti batu, besi, dll. Silahkan yang ingin berinteraksi dengan makhluk2 allah di alam gaib untuk menambah wawasan dan mengetahui kebesaran Ilahi, yang penting jangan bersekutu dan jangan meminta kepada mereka. Perjalanan manusia menuju ruhani di maqom hakikat hanya bisa di tempuh apabila sang pejalan ruhani itu telah berhasil melewati dan mendaki maqom syariat dan menyebrangi samudera thoriqoh. Sejenak singgah di ruang hakikat untuk kembali meniti jalan menuju tahta makrifatullah.. Semoga
bermanfaat.untuk kita semua terutama yang pemula juga poro dulur- dulur semua untuk memperbaiki niat belajar keilmuan/ ngelmu, semoga semua makhluk hidup , hidup damai dan bahagia. PENGIJASAHAN ILMU GERAK MURNI Maka dengan mengucap BISMILLAHIROHMANIRROHIM
dan dengan mengharap ridho dan barokah Allah SWT dengan ini kami ijazahkan kepada mereka yang berminat serius mengamalkan tidak hanya sekedar ilmu tapi juga ‘ngelmu ’ sebuah amalan batin yang di namakan ILMU GERAK MURNI CARA MENGAMALKAN Baca AL-FATIHAH 33X setiap habis sholat isya ’ secara lirih,perlahan hanya badanya sendiri yang mendengarkan sambil di pahami maknanya. Kemudian baca: Ashadu alla illaha ilallah wa ashadu anna Muhammadar Rosullullah. Allahuma sholi ‘ala Sayidina Muhammad Wa- ala ali Sayidina Muhammad. Surat An Naml ayat 40 ( silahkan buka di Al- Quran) Allahu Akbar. Ya Allah saya minta Ilmu gerak Murni ( UCAPKAN 33 x DALAM BATIN DENGAN MATA TERBUKA ATAU DENGAN MATA TERPEJAM DENGAN TEGAS KEMUDIAN TARIK NAPAS ALLAH KELUAR HU).
SAMBIL KEDUA TANGAN DI BUKA SEPERTI ORANG BERDO ’A YANG TERPENTING TATA NIAT YANG BAIK DAN DENGAN BATIN YANG TENANG. CARA MENGGUNAKANNYA Cukup dirapal (dibaca) secara keras atau lirih bahkan bila tidak mampu cukup dibaca dalam hati. InsyaAllah badan akan bergerak sendiri ,ini merupakan gerak yang murni, dan tak berbentuk, terserah Sang Guru sejati, ikuti saja kalau engak kuat ingin berhenti baca istifar kemudian syahadat, lakukan kurang lebih 15-30 menit setiap harinya. Amalkan selama 40 hari istiqomah tidak putus. Kalau putus ulangi dari hitungan satu lagi. Ilmu ini tanpa Puasa, Hanya ketekunan latihan saja dan keyakinan yang kuat. Pada tataran tertentu ilmu gerak murni ini mampu menggerakkan benda tanpa menyentuh, itu yang benar-benar sudah menguasainya kalau
Allah mengijabahi/ mengijinkan. Sebagai mana yang di kisahkan di Al-Quran Surat An Naml ayat 40 yang artinya ” Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab : “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip ”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia ”. Demikian ijazah ‘ILMU GERAK MURNI ’, semoga bisa memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi sesama yang membutuhkan amin ya robbal alamin teriring salam rahayu dari Padepokan Jumantoro. wassalamualaikum wr wb …………… ‘KI AGENG JEMBAR JUMANTORO ’

urutan ILMU HIKMAH dan SUFI

URUTAN DARI ILMU HIKMAH DAN SUFI 30 September 2010 Santosoiman Wahyu
santosoimanwahyu@yahoo.com Assalamu ’alaikum Wr. Wb. Smg Allah SWT mencurahkan Rahmatnya buat kita semua. Salam hormat untuk para Sedulur dan Sesepuh KWA. Saya mencoba menjawab apa yang pernah saudara saya Mas Ampel tanyakan. Saya minta maaf sekali jika jawaban saya kurang berkenan di hati kerena terbatasnya pengetahuannya saya. Mohon sekiranya dimaafkan. Karena saya baru belajar Alif . Bismillahir Rahmanir Rahim. Mas Ampel bertanya “urutan dari ilmu hikmah sampai sufi apa saja tingktan awal dan akhir?dan caranya mas? Jawab: Mas Ampel saudaraku..Maaf saya coba jawab dengan keterbatasan saya karena sebenarnya di KWA ini banyak pengetahuannya yang lebih dari saya. Sekiranya salah mohon diluruskan. Sesungguhnya Sufi itu bukanlah tingkatan tetapi adalah seseorang yang mencoba berjalan mendekati Sang Maha Pencipta. Dia berjalan dengan bersungguh- sungguh dengan caranya dengan metodenya / Cara / Jalan/ Tarik/ Tarikat / Tariqoh. Dan Ilmu Hikmah menurut islam itu bukan suatu urutan tapi karomah/ pemberian Allah SWT dari sisinya (LADUNI) : seperti seorang ahli Hikmah dalam Al-quran yang memindahkan singasana ratu Bilqis ke dalam kerajaan Nabi Sulaiman AS. QS Surat 27 : An- Naml ayat 40. Jalan untuk mendekati Allah SWT berbagai macam yang biasa kita Klasifikasikan menjadi 3. tiga (3) ruang yang bertingkat dari bawah sampai ruang tingkat atas. . Tetapi sebelum naik Tangga kita tentu sudah mempunyai Kunci. Untuk membuka ruang dasarnya. Kunci tersebut adalah Dua Kalimat Syahadat. Ruang ini terdapat dalam kalbu kita. (Insya Allah sudah pernah saya bahas dalam Dzikir Teles dan Dzikir Garing). Kunci kedua adalah Istinja yang benar (Insya Allah akan saya terangkan nanti suatu saat) Ruang pertama (Syariat / Syar ’I / Islam) Ruangan ini adalah ruang pertama dari Hati kita mengenal Islam secara syar ’I secara benar menurut kaidah Al-quran dan Hadist. Segala sesuatu akan kita sandarkan dalam dalil Aqli dan Naqli. Ruang ini besar dalam hati kita sehingga bercampur baur dengan kebenaran dan lainnya. Emosi dan jiwa , akal dan nalar masih mendominasi. Kebenaran dilihat hanya dengan mata dan dalil yang kita artikan secara pribadi diri. Sehingga Sholat hanya gerakan tiada makna, kosong tanpa nyawa. Kita cenderung menyalahkan pada sesuatu yg menurut kita benar. Hati = Saya =Ego. Contoh : tidak puasa = dosa . kita tidak bertanya kenapa orang tsb tidak berpuasa, Sakitkah, uzur
atau pekerja keras. Kalimat mendosakan seseorang banyak pada ruangan ini, salah dan benar kumpul. Bid’ah, haram dan halal. Biasa terucap. Karena karat banyak dalam ruang ini maka hati kita
cenderung menjadi mahluk yg
benar. Lupa pada kenapa kita diciptakan. “Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Ku ” (QS. Adz-Dzariyat : 56). Karena banyaknya karat maka kita harus sering membersihkannya caranya :
- Mulailah sholat jiwa dan raganya..sembahlah Allah dalam Sadar dan tidurmu
- Membaca Surah Alfatihah dengan benar ( Rahasia Al- Fatihah Insya Allah Nanti juga saya akan terangkan)
- Mulailah penuhi hatimu dengan Nur Ilahi, Dzikir
- Mulailah menata hati : tiada yg benar kecuali Allah Ta ’ala - Mulailah menjadi manusia apa adanya : ‘Laa Hawla wala quwwata illa billah ’ - Hilangkan hakim dari diri kita karena Allahlah Hakim sesungguhnya
- Sabar dan Istiqomah senjata hati
- Seyum yang tulus senjata diri Setelah langkah-langkah tersebut dijalankan Insya Allah pintu ke Ruangan ke dua (2) bisa kita lihat. Dan kita naiki. - Ruangan Kedua (Hakikat)
Saya hanya mencoba menerangkan dengan keterbatas saya, karena saya pribadi belum masuk keruang ini masih ada dalam ruang Syariat. Mudah-mudahan ada yang bisa menerangkan ruangan ini secara detil saya sangat berterimakasih. Insya Allah saya coba : Bismillahir Rahmanir Rahim Ruangan ini adalah kelanjutan dari ruangan pertama dan lebih kecil dari ruang ke satu. Kenapa, ?. karena jarang orang yang masuk keruangan ini, tapi banyak yg merasa sudah masuk ke ruangan ini. Mungkin karena tersesat dan atau disesatkan oleh Syetan, pihak ketiga, diri sendiri (Ego),
Nafsu. Maka kita merasa sudah memasuki ruangan hakikat padahal mungkin di ruangan lain yang menyesatkan. Naudzubillah. Semoga Allah mengampuni kita semua. Pada ruang hati kita yang kedua ini. Hanya yang bersih dan suci yang bisa masuk, ruangan ini diisi oleh rasa Tawadhu, Welas Asih, tidak mau mendahului Allah, rasa paling benar tidak ada, kalimat anda salah saya benar tidak ada, mulai mengerti arti dan rasa Laa Hawlaa Walaa Quwata ila billah. Mulai mengerti kenapa ada ayat Sajadah. Dan memahami Al Quran dan Hadist bukan dari bacaan tetapi dari Kalam. Mengerti Hakikat sebenarnya suatu perbuatan dan amalan. Mulai berkomunikasi dengan isyarat Allah. Dan melihat Allah dalam Ciptaan sesungguh-Nya. Pada ruangan ini mulai kita mengetahui hamparan bumi terlihat lebih lapang, mudah semua urusan karena merasa tiada yg berarti semua urusan dan mulai mengerti ilmu Kalam. (Wallahu A’lam). Sehingga banyak yg tersesat di ruangan ini atau tidak mau beranjak dari ruangan ini atau karena senangnya dengan ruangan ini (karena mulai mengerti ilmunya Allah yg sangat luas) maka banyak yg bermain dan tergelincir keluar dari ruangan ini menuju keluar yaitu ruangan permainan. Sehingga ada istilah Majnun (menjadi gila) karena sulit atau bingung membedakan atau ke asyikan sendiri. Ilmu hikmah berada pada ruangan ini. Karena sudah mendapat Kalam sehingga mengerti untuk apa suatu ayat di amalkan. Banyak yang
mengamalkan amalan2 untuk mendapat karomah sehingga lupa pada ruangan ke 3 yaitu Makrifatullah. Padahal barang siapa yang sudah naik dan masuk ke Ruangan ke tiga Karomah itu hanyalah hiasan saja. Cara-Cara Membersihkan Ruangan di Hati kita ini / Ruang Hakikat .
- Cara cara Ruangan Pertama tentu tetap dilaksanakan dan bahkan tambah dikuatkan, Sholat dan puasa malah makin Khusuk makin tawadhu.
- Mulai belajar menghilangkan saya dan menimbulkan Aku.
- Mulai melipat gandakan Ikhlas
- Cara tersendiri yang khusus yang hanya dia, Wali2 Allah dan Allah SWT yang Tahu. Yang hakikatnya sangat tipis sehingga Nabi Musa pun harus belajar pada Nabi Khidir. Batas Salah dan benar bukan di penglihatan Mata. Tapi di hati dan isyarat dari Allah SWT. Seperti Nabi Ibrahim AS. waktu mendapat perintah menyembelih Nabi Ismail AS. Isyarat masuk kedalam hati. Penglihatan bukan suatu hujah atau sandaran untuk keputusan. Insya Allah setelah tahapan ini maka atas izin Allah. Tersingkap Hijab pintu ke Tiga (3). Sehingga kita bisa naik ke tingkat ini. MAKRIFATULLAH. Tahap 3. MAKRIFATULLAH
Berat sekali saya menerangkan tingkat ini karena makin tidak tahunya dan makin terbatasnya pengetahuan saya. Semoga Allah memafaatkan dan mengampuni saya karena mencoba dengan ilmu yang sedikit ini menuliskan MAKRIFATULLAH.
(Allahhumaghfirlii / Ya Allah Ampuni saya) semata-mata saya menulis ini hanya bermaksud meng agungkan Engkau Ya Allah. Tiada maksud kesombangan apa pun karena Engkau lah semata-mata yang Berhak dengan Pakaian Kesombangan. Bismillahir Rahmanir Rahim. Tingkat ini adalah tingkat tertinggi dari suatu bangunan Hati. Tingkat tertinggi seorang Mahluk dapat menemui sang Pencipta. Tanpa hijab atau penghalang apapun. Tingkatnya para Nabi, Wali- wali Allah. Tingkat tersembunyi. Bahkan jika ada yang tahu seorang Wali maka hanyalah Wali Allah juga. Karena mereka biasa bertemu dalam Alam Allah lainnya. (Wallahu A’lam). Jika orang umum tahu dia Wali maka biasanya dia akan pergi dan bersedih karena ke waliannya sudah diketahui oleh umum. Dia merasa ada yang salah dengan dirinya. Bahkan akan meminta di angkat nyawanya
karena sedihnya. Pada Tingkat ini orang biasa tiada pengetahuan untuk medakwakan suatu masalah. Ada Wali yang seperti orang gila, Ada wali yang berdagang
kecil-kecilan, Ada wali yang jadi penguasa, bahkan ada wali yang kita lihat seperti Penjahat. (Nabi Khidir membunuh anak kecil) Nalar kita hanya sebatas pandangan mata dan Al Quran sebagai bacaan bukan sebagai Kalam. Pada tingkat ini Karomah atau ke ajaiban adalah hadiah Allah yg mereka tidak pinta atau mereka cari. Karomah adalah semata-mata karena Allah ridho dengan para Wali. Sehingga ucapannya adalah ucapan Allah. Contoh, Sunan Ampel karena sedih melihat masjidnya kotor
setelah seorang pengurusnya yg biasa membersihkan masjid wafat (Mbah Sholeh), maka terucap kata. Bila Mbah Sholeh hidup tentu akan bersih masjid ini..Tiba-tba Mbah Sholeh ada dan sedang Nyapu kembali. Begitu berulang kali sampai sembilan kali sampai kanjeng Sunan Ampel meninggal baru tidak hidup lagi. Itulah maka di sebal timur masjid Agung Sunan Ampel bisa dilihat ada Sembilan makam dengan Nama Yang Sama. Bisa dilihat saat ini. Allahu Akbar.. Pada tingkat ini Amalan- amalannya adalah Hanya Allah
yang Tahu. Sedangkan Nabi Muhammad adalah satu-satu diatas Wali. Beliau berada di luar ruang satu dua dan tiga, Beliau berada di Sisi Allah. Karena tidak diciptakannya alam ini kecuali untuk Mu ya Muhammad. Semua ada karena Nur Muhammad yang Allah ciptakan. Hanya Allah yang tahu kedudukan Baginda Nabi. (Ya Nabi Salamu Alaik) Salah = benar = hitam = putih tiada salah tiada yang benar tiada yang hitam tiada yang putih yang ada hanya Allah. Sholat=dzikir = ingat=Pasrah=tiada daya=Aku kosong=Allah Isi ..Kosong=Isi pada Kasus Syeh lemah Abang Aku = Allah. Keinginan ku = keinginan Allah. Pada tahap ini Manusia sudah bukan dengan kata kata biasa mengapresiasikannya. Kasus murid Syeh Siti Jenar yang mencari mati untuk bertemu Allah. mudah tergelincir kita sebagai manusia biasa untuk memahaminya. Sehingga saling menyalahkan dan saling membenarkan.

Diam yang utama diam = kosong = isi = Allah. Laa Hawla Wala Quwata ila billah. Hanya Allah yang maha benar. Kesimpulannya : Laksanakan Sholat sebenar-benarnya sholat. sholat jiwa dan raga sehingga akan membuka jalan menuju Makrifatullah. Senyum dan Salam adlh Islam. Dan saya takut terjadi perselisihan yang menjauhkan kita dari Rahmat Allah SWT. Yang benar dari Allah dan yang salah pasti dari saya. Wassalamu ’alaikum Wr. Wb. @@

amalan agar mempunyai AURA yg bersinar

AMALAN AGAR MEMPUNYAI AURA TUBUH YANG BERSINAR Oleh : Zainal Riyadi (asza84@gmail.com)

Bila anda menginginkan Aura tubuh dan Wajah anda bersinar sehingga banyak orang yang memandang anda, cobalah amalan ini. Bacalah Doa ini setiap kali anda mandi,bercuci muka, dan menyisir rambut, agar doa ini meresap kedalam tubuh,maka caranya lebih tepat dengan mandi Junub atau Mandi Hadas Besar

Caranya : Niatlah dalam hati anda hendak mandi besar, kemudian ambil nafas sedalam mungkin dan tahanlah sambil menyiramkan air di kepala bacalah doa tersebut 1x lalu guyurkan air ke kepala hingga sekujur badan, demikian lakukan hal tersebut sebanyak 7x.

Doanya : Bismillahirahmanirahim
Robbana at-mimlana nurrona waghfirlana innaka ala kulli syai ’in qadir
Artinya : “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu ”. (Qs.At-Tahrim :8).

ilmu teguh iman (HIKMAH)

BERBAGI KEILMUAN HIKMAH ISLAMI 6 July 2010 Oleh : Zainal Riyadi (asza84@gmail.com) Bismillaahirrohmanirrohim,
Assalaamu ’alaikum Wr,Wb. Salam sejahtera bagi semua pengunjung Blog WongAlus, dan pada kali ini ijinkan saya mengijzahkan berbagi amalan yang saya miliki dan telah di Ijazahkan oleh guru saya yang termasuk murid Sunan Kalijaga dan Nabi Khidir as untuk kemaslahatan umat dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi anda anda. Amiin..
Perhatian!! Janganlah kita bersikap sombong dan takabur, sebab segala ilmu yang kita miliki di dunia ini hanya Setetes Ilmu ALLAH Swt. Bila anda melanggarnya maka otomatis ilmu yang anda miliki akan menipis sedikit demi sedikit. Pesan saya: Jika engkau menginginkan dunia capailah dengan ilmu, Jika engkau menginginkan akhirat capailah dengan ilmu juga, Hanya orang yang mau belajarlah Derajatnya akan di Tinggikan dan di Muliakan Allah Swt.Sertailah dengan Niat ikhlas dan Sikap yang terpuji, Insya Allah.. ilmu yang anda miliki akan bermanfaat di dunia dan di akhirat. Amiin. Dalam proses mengamalkan suatu ilmu apa saja haruslah di iringi sikap sabar dan tawakal,
Jangan berhenti sebelum terbukti, Jangan putus asa sebelum terasa, Sesungguh Allah beserta orang-orang yang istiqomah dalam ibadah. “ILMU TEGUH IMAN ” Bismillaahirrohmaanirrohim,
Shallallaahu alaa muhammad,Alloohumma
robbana Ya Hayyu Ya Qoyyum,Ya Bathiinu,Ya Robbal aalamiin, Huwalloohul- ladzii laailaahaillaa huwa aalimul ghoibi wasy- syahaadah huwar-rohmaanur rohiim,Laa tudrikuhul abshooru wahuwa yudrikul abshooro wahuwal lathiiful khobiir, Fain tawallaw faqul hasbiyalloohu laa ilaaha illaa huwa alayhi tawakkaltu wahuwa robbul arsyil azhiim, Walaa haula walaa quwwata illa billaahil aliyyil azhiim. Artinya: Dengan nama Alloh yang maha pengasih lagi maha
penyayang.Semoga Alloh melimpahkan rahmat dan keagungan atas Nabi muhammad,Wahai
Alloh,Wahai Tuhanku,Yang Maha hidup,Yang Maha berdiri sendiri,Yang Maha tak kelihatan dzatNya, Wahai Tuhan semesta Alam,Dialah Alloh Yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia,Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata,Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata,Sedang Dia dapat melihat
segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui, Jika mereka
berpaling (dari keimanan),maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku: tidak ada Tuhan selain Dia,Hanya kepadaNya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung”.Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Alloh yang maha Luhur lagi Maha Agung. Beberapa Khasiatnya : ini suatu amalan yang memang multi fungsi dan baik
sekali di amalkan diantaranya : Membuka mata batin/ indera ke-enam anda secara baik.
Mempunyai Daya pengasihan yang luar biasa hebatnya.
Otomatis bila anda dalam keadaan bahaya terdesak akan di Ribuan Malaikat Allah yang akan membantu.
Melipat Bumi yaitu berjalan secepat kilat.
Untuk memohon segala Hajat atau keperluan apa saja kepada Allah.
Ditakuti bangsa Halus Jin, Syetan, Kuntilanak dan Genderuwo, karena Aura pengamalnya bersinar terang yang membuat ia tak sanggup
untuk mendekati kita.
Terawangan untuk melihat keghoiban atau melihat orang yang jauh.
Rezeki akan lancar dan tak di sangka-sangka dari segala arah.
dan masih banyak lagi dan hanya Allah-lah yang maha mengetahui segalanya. Tata cara mengamalkannya : 1.Tanpa puasa yaitu selama 40 hari anda harus shalat secara berjamaah baik di Masjid ataupun dirumah. Bila anda shalat berjamaah dirumah minimal 2 orang dan harus dijalani tanpa putus-putus, Bila
putus harus mengulang dari awal lagi. 2.Setiap selesai shalat fardhu amalan ini dibaca 21x dan Shalat Hajat 313x secara istiqomah. 3.Sebelum membaca amalan dahului dengan Tawassul seperti ini: 1.Illahi Anta Maqsudi Waridhoka Matlubi atini Mahabbataka Wa Makrifataka.
Laa Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyul Azhiim. Al- Faatihah (1x). 2.Liridho lillahi ta ’alla Wa ’alaa Niyyati (Sebut ilmu yang ingin diamalkan) Lillahi Ta’alla Al-Faatihah … (1x). 3.Ilaa Hadroti Rasuulullaah Sayyidinaa Wa Maulaanaa Nabiyyil Musthafaa Muhammadin Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, Al – Faatihah …… (1x). 4. Asyhadu Allaa Illaaha Illallaah, Wa Asyhadu Annaa Muhammadar Rasuulullaah (3 x). 5. Allaahumma Shalli Alaa Sayyidinaa Muhammad, Wa ’Alaa Alii Alaa Sayyidinaa Muhammad…. (11x). 6.Wa Ilaa Hadhroti Malaa’ikati Jibril, Wa ’Mikail, Wa ’Isrofil, Wa ’Izroil,,Wa Hamalatil Arsy,Wal Hafadzoh,Wal Karrubiyyin Wal Malaa’ikatil Muqorrobin wa Qorribin Syai ’u lillahi lahumul Al- Faatihah …. (1x) 7.Wa Ilaa Hadhroti Arba ’atil Khulafaa ’ir Roosyidiin sayyidinaa Abii bakrin wa Umaro wa Utsmaana wa Aliyi Rodhiyallaahu Anhu, Wa Ilaa baqiyyatish shohaabati ajma ’iina Syai ’u lillahi lahumul Al-Faatihah …. (1x) 8.Wa Khushushon Ilaa Hadhroti Nabiyyi Khidir Abil Abbas Balyan Ibnu Mulkan Alayhi Salam….. Al-Faatihah (1x) 9. Wa Khushushon Ilaa Hadroti Sulthonul Auliya Syekh Muhyiddin Abdul Qodir Al- Jailani Al-Baghdadi Radhiyallaahu Anhu, Al – Faatihah …… (3x). 10.Wa Ilaa Hadroti Wali Qutub Syekh Abu Hasan Ali Asy- Syadzili Radhiyallaahu Anhu, Al-Faatihah (3x). 11. Wa Ilaa Hadroti Jamii’i Waliyullooh minal awal ilal akhir Syai ’u lillahi lahumul Al- Faatihah.. (1x). 12.Wa Ilaa Hadhroti Wali Songo : Raden Ahmad Ali Rahmatulloh Sunan Ampel, Syekh Maulana Malik Ibrahim Sunan Gresik, Syekh Maulana Ainul Yaqin Sunan Giri, Raden Qosim Sunan Drajat, Raden Maqdum Ibrahim Sunan Bonang, Raden Said Sunan Kali Jaga, Raden Umar Said Sunan Muria, Raden Ja’far Shodiq Sunan Kudus, Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati. Syai ’u lillahi lahumul Al- Faatihah (1x) 13.Wa Ilaa Hadhroti Ummi Wa Abii, Wa Ilaa Jamii’il muslimiina wal muslimaati wal mu’miniina wal mu’minaati Al-ahya ’i minhum wal amwat Syai ’u Lillahi Lahumul Al-Faatihah (1x) 14.Wa Khushushon Ilaa Hadhroti Shokhibul Ijzaah (Zainal Riyadi) Al-Faatihah (1x). 15.Wa Khushushon Ilaa Ruuhi Wajasadi Shokhibul Hajat (Nama anda dan ibu kandung) Wal Qorini Al-Faatihah (1x). 16.Wa Khushushon Ilaa Haajatii (Hamba mohon diberikan mu’jizat dan karomah serta ma’uunahNya ilmu Teguh Iman) Lillaahi Ta’aala, Al-Faatihah (1x). 17. Lalu anda baca Al-Faatihah untuk pemegang semua kunci Ilmu Hikmah dibawah: Bimu’jizati Sayyidina Khidir Alayhi Sallam Al-Faatihah 1x Wabibarokati Sayyidina Khidir Alayhi Sallam Al- Faatihah 1x
Wa ilaa ruuhi Nabiyyi Khidir Alayhi Sallam Al-Faatihah 1x
18.Kemudian Berdoa kepada Allah : Bismillaahirrahmaanirrahiim, Allaahumma innii Atawassalu Anisy Syekh Muhyiddin Abdul Qodir Al-Jailani Wa ’Anisy-Syekh Abu Hasan Ali Asy-Syadzili Bihizbil Ghoutisyahika
Wabikaroomatiha
Wassalaamatiha
Wal ’aafiyatiha, Wabihurmati Jamaalikal Baaqii Wawajhikal A’zhomi Wabihurmati Nabiyyinaa Muhammadin Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam Antaqdhiya Haajatii (sebut ilmu yang diamalkan).

19.Baca Asma pembuka dan penutup Wadag ilmu gaib. (agar wadag anda terbuka).

-Asyhadu alla ila haillallah, Wa Asyhadu anna Muhammadarasulullah 3x (Tahan Nafas)
-Allahuma sholi ala Sayyidina Muhammad Wa ala ali Sayidina Muhammad 3x (Tahan Nafas) -Astagfirullahil Adzim, alladzi lailaha ilallah Huwal Hayyul Qayyum Wa atubu Ilaih 3x (Tahan Nafas)
- Ya Qayyum 3x (Tahan Nafas)
- Yaa Fattahu 3x (Tahan Nafas)
- Allahu Akbar 3x (Tahan Nafas)
-Laa haula Walaa Quwwata Ilaa Billahil Aliyyil Azhiim 3x (Tahan Nafas)

Setelah itu dibuka Wirid Amalannya yang diamalkankan : Misalnya: Ilmu Teguh Iman lalu ditutup kembali dengan asma diatas, biar wiridnya tidak memuai / kemana-mana dan kalau bisa juga dikunci.

pembuka pintu KHASYAF

ILMU PEMBUKA PINTU
KHASAF

Khasaf merupakan tabir
antara yang tampak
dengan yang tak tampak.
Seandainya tabir ini telah
terbuka, maka akan
terlihatlah segala yang tersembunyi. Pintu Khasaf
merupakan pintu
penghubung antara alam
sadar dan alam bawah
sadar akan menuntun
orang untuk memahami alam yang ada diluar
dirinya seperti alam gaib
yang menyimpan begitu
banyak misteri yang
hanya dengan ilmu Allah
SWT sajalah yang akan terbuka rahasianya.
Orang yang telah terbuka
Pintu Khasafnya akan
diberi kemudahan untuk
merasakan, membaca dan
melihat segala sesuatu yang akan terjadi ataupun
berada jauh diluar
kemampuan indera
fisiknya. Orang yang telah
terbuka Pintu Khasafnya
akan terbuka pula indera Keenam ataupun Mata
Ketiganya. Bila kita telaah
lebih jauh, sebenarnya
Pintu Khasaf merupakan
pintu yang diperuntukan
bagi orang yang berhati suci dimana batas antara
hamba dan khalik sudah
tidak ada lagi. Oleh karena
itu, kesucian hati menjadi
mutlak sebelum membuka
Pintu Khasaf.

Pembukaan Pintu Khasaf
dapat dilakukan dengan
banyak cara. Diantaranya
dengan cara yang relative
aman namun tetap
efektif, yaitu dengan mengamalkan doa atau
ayat suci Al-Quran
tertentu dengan jumlah
dan tata cara tertentu.
Tata cara yang dilakukan
dengan benar akan menghasilkan keyakinan
yang akan menstimulasi
organ-organ tertentu dari
sifat fisik dan kimia tubuh
manusia sehingga
memiliki frekwensiyang memungkinkannya untuk
mendeteksi hal-hal diluar
indera. Tentu saja, ini
semua tidak terlepas dari
ijin dan ridho Allah SWT
sebagai pemilik suatu ilmu.

Ada dua hal yang penting
yang harus diperhatikan
dalam membuka Pintu
Khasaf.
Pertama adalah
niat dan kesungguhan. Niat menjadi penting
artinya mengingat segala
sesuatu sangat
tergantung kepada niat
kita. Niat yang kuat akan
menghasilkan energi terfokus, sebaliknya niat
yang lemah hanya akan
menyebabkan energi
terpecah.
Sedangkan yang kedua
adalah besar kecilnya potensi batin yang
dimiliki seseorang turut
pula mempengaruhi
keberhasilan dalam usaha
ini.

Potensi batin terkadang sangat terkait dengan kesinambungan
rohani kedua orang tua,
keinginan untuk
meluruskan hati dan
pemahaman yang
sempurna akan segala sesuatu yang bersifat
hakiki. Kesungguhan
dalam mengasah batin,
turut pula menetukan
besar kecilnya potensi
batin seseorang. Orang yang telah terbuka
Pintu Khasafnya akan
memiliki begitu banyak
kelebihan.

Diantaranya akan mampu membaca apa
yang telah, sedang dan akan terjadi, mampu
melakukan teropong gaib
dari jarak yang tak
terbatas, mampu
membaca isi hati orang
lain, mengukur ilmu lawan, menangkap getar-
getar dari alam gaib,
melihat mahluk dari
dimensi lain dan
sebagainya yang
bermuara pada ketajaman Alam Bawah Sadar. Semua
orang sakti mengandalkan
intuisi semacam ini untuk
menunjang kesaktiannya.
Dalam menguasai ilmu ini
tidak perlu melakukan puasa atau ritual
ditempat-tempat angker.
Cara inipun tidak
menggunakan bantuan
jin, namun murni
memohon kemurahan Allah SWT.

Yang berat dalam menempuh cara ini
hanyalah kesanggupan
untuk menahan nafas
selama mungkin. Semakin
lama kita mampu menahan nafas,
menunjukan kalau kita
semakin mampu melawan
nafsu dan dan
mengendalikan diri.
Demikian sebaliknya Apabila kita belum
mampu menahan nafas
menurut yang semestinya,
kita harus melatihnya
setahap demi setahap
sampai kita mampu membaca semua bacaan
dalam satu tahanan nafas.
Berikut ini akan
dikemukakan bagaimana
cara membuka Pintu
Khasaf dengan menggunakan Ayat suci
Al-Quran.

Tata cara membuka Pintu
Khasaf :
Setiap selesai Sholat
Maghrib dan ketika hendak tidur, bacalah:

1. Surat Al-Fatihah 1x
2. Surat Al-Ikhlas 1x
3. Surat Al-Falaq 1x
4. Surat An-Naas 1x
5. Ayat Kursi 1x 6. Walau anna qur ’anan suyyirat bihil jibalu au
khuti ’at bihin ardhu au kullima bihil mauta
balillahil amru jamia. La
haula wala quwwata illa
billahi ’aliyyil ’adziim.

Semua bacaan diatas harus
dibaca dalam satu satu
tahanan nafas sambil
dalam hati memohon
kemurahan Allah SWT
untuk membuka Pintu Khasaf.
Bila memang belum
sanggup membaca bacaan
di atas dalam satu nafas,
cobalah pada tiga hari
pertama mengamalkan
bacaan 1 sampai 3 dalam satu tahanan nafas.

Tiga hari berikutnya
mengamalkan bacaan 1
sampai 4 dalam satu
tahanan nafas.

Tiga hari berikutnya mengamalkan bacaan 1 sampai 6 dalam
satu tahanan nafas dan
setelah itu mengamalkan
keenam bacaan diatas
dalm satu tahanan nafas.