Sabtu, 26 Februari 2011

belajar sabar

BELAJAR SABAR
Patramantra
(tanpamantra@yahoo.co.id)

Assalamu alaikum wr.wb

Banyak orang selalu menyarankan kita untuk hidup dengan sabar. Menghadapi segala apapun harus dengan sabar. Ada yang mengolongkan sabar ke dalam kategori sifat, watak atau karakter…..yang menjadi pertanyaan, apakah kita bisa mengubah sifat maupun watak kita menjadi orang yang sabar…….?

Mungkin selama ini kita selalu menyangka, kalau orang yang sabar itu tidak bisa marah, tidak mudah tersinggung, tidak pernah kecewa. Ternyata semua dugaan ini salah. Orang sabar itu bisa marah, bisa tersinggung, kecewa, sedih juga. Hanya saja yang membedakan, orang tersebut sudah bisa mengendalikan dirinya. Sehingga ia tidak berlarut-larut terhanyut oleh keadaan emosinya.

Adapun metode yang digunakan untuk mencapai kesabaran antara lain :

1. Metode psikis dan sugesti
yaitu metode penanaman konsep/prinsip, untuk menyadari bahwa :
* KEMARAHAN tidak akan pernah bisa menyelasaikan permasalahan dengan baik.
* KEMARAHAN tidak akan merubah keadaan dalam waktu seketika.
* Apakah sudah tepat dan layak kita marah kepada orang lain ? Padahal dia belum tentu sengaja berbuat untuk menyakiti hati kita.
2. Metode menunda, meredam kemarahan :
* Menarik napas dalam-dalam dan dilakukan berulang-ulang.
* Berdo’a atau membaca istigfar.
* Berwudhu atau mandi.

Hal tersebut di atas adalah beberapa teori dan metode yang bisa kita pakai untuk berlatih mengendalikan emosi.

Suatu ketika ada salah satu teman saya yang merasa heran dan resah dengan dirinya. Karena sudah umur 57 tahun tapi belum juga menjadi orang yang sabar. Dia selalu berteriak mengumpat mengucapkan kata-kata kotor. Marah karena melihat atau mendengar sesuatu yang tidak menyenangkan. Saya hanya menjawab, itu sih gampang. Ganti aja kata dalam mengumpat dengan astagfirullahil adzim, masya allah, ya allah…..dsb. Gampangkan………!!!

Dalam Islam pun sebenarnya sudah diajarkan cara pengendalian diri yaitu melalui puasa Ramadhan. Hal ini dilakukan selama satu bulan penuh dalam setahun. Hanya saja setelah berlatih mengendalikan diri selama satu bulan, apakah masih mau berusaha mengendalikan diri atau tidak…? Jawabanya terserah saudara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar